Ngeri, Kuburan Massal Khan Younis Ungkap Perlakuan Tentara Israel atas Warga Gaza yang Sudah Dikubur
Kompas dunia | 25 April 2024, 13:06 WIBDalam wawancara dengan Anadolu, seorang ibu Palestina yang menyatakan bahwa dia kehilangan putranya, Nabil Mohammed Zedan, dalam serangan Israel pada 22 Januari, mengungkapkan bahwa dia berada di sana untuk mencari tubuhnya.
"Dia adalah mahasiswa tahun keempat di jurusan hukum di universitas. Saya telah mencari putra saya selama tiga bulan. Selama ini, saya tidak tidur, saya tidak meneteskan air mata," ujarnya sambil menambahkan bahwa dia telah berusaha mencari informasi tentang keberadaan putranya dari berbagai pihak.
"Pada saat Iran menyerang Israel dengan drone, negara-negara Arab khawatir akan keamanan Israel, tetapi mengapa mereka tidak khawatir dengan anak-anak kami? Saya seorang ibu, lihatlah dan dengarlah betapa pedih hatiku," imbuhnya dengan lirih.
Baca Juga: Temuan Kuburan Massal di RS Gaza dengan Sebagian Tangan Jasad Terikat, Tuntutan Pengusutan Menggema
Bekerja selama 3 hari, menggali sekitar 150 martir
Raid Raid Sakr, pejabat pertahanan sipil yang memimpin proses penggalian jenazah dari kuburan massal yang dibuka oleh tentara Israel di halaman Rumah Sakit Nasser, menceritakan pengalaman sulitnya.
"Dalam beberapa hari terakhir, kami menggali sekitar 150 martir. Ada ratusan orang lain yang masih belum ditemukan. Upaya pencarian terus dilakukan," ujarnya dengan perasaan prihatin.
Dia menjelaskan jenazah yang sudah diidentifikasi diambil oleh keluarga mereka masing-masing untuk dimakamkan dengan layak, sementara jenazah yang belum teridentifikasi ditangani oleh tim pertahanan sipil.
Ismail Al-Thawabteh, kepala kantor media pemerintah Gaza, mengatakan, "Ada sekitar 150 jenazah yang ditemukan di dua kuburan massal. Namun, masih ada sekitar 700 orang lainnya yang belum ditemukan sejak penarikan Israel dari Khan Younis pada 7 April."
Dia menambahkan sejumlah besar jenazah ditemukan dalam kondisi terurai, tanpa kepala dan kulit, mengindikasikan tindakan kekerasan yang mengerikan.
Al-Thawabteh menyoroti apa yang terjadi di Rumah Sakit Nasser juga terjadi di rumah sakit lain di Gaza, di mana tentara Israel mengambil jenazah para martir dan menguburkannya dalam kuburan massal, "Namun, tim pemerintah terus bekerja keras untuk mengungkap kejahatan ini dan mengidentifikasi jenazah-jenazah yang ditemukan," tambahnya.
Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu