Media Asing Ramai Kabarkan Pernyataan PDI-P, Jokowi-Gibran Dipastikan Sudah Bukan Bagian Partai Itu
Kompas dunia | 23 April 2024, 16:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sejumlah media asing tampak ramai memberitakan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi Wakil Presiden terpilih, sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan (PDI-P), partai terbesar di Indonesia.
Ini terjadi setelah keduanya mendukung rival politik PDI-P, Prabowo Subianto, yang akhirnya memenangkan pemilihan presiden.
Tidak kurang media seperti Reuters yang banyak dikutip media dunia dan The Star, ikut mengabarkan hal tersebut.
Dalam pemberitaan media-media asing tersebut dijelaskan bahwa langkah yang dilakukan PDI-P ini mengundang perhatian pada langkah selanjutnya bagi Presiden Jokowi.
Menurut Ketua PDI-P Komarudin Watubun, Jokowi dan Gibran tidak resmi dipecat, tetapi efektif keluar dari partai saat tidak mendukung kandidat presiden PDI-P yakni Ganjar Pranowo.
Dengan bantuan dukungan diam-diam dari Jokowi dan Gibran sebagai calon wakil presiden, Prabowo memenangkan pemilihan pada 14 Februari dengan perolehan suara yang signifikan.
"Mereka memilih untuk berada di pihak yang berlawanan," ujar Komaruddin seperti yang dikutip oleh Straits Times, Selasa, (23/4/2024).
"Terlepas dari keputusan mereka, Jokowi telah mencapai level karier tertinggi di partai, yaitu menjadi presiden. Kami ingin menjaga martabatnya," tambahnya.
Sementara itu Kantor Presiden belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar terkait hal ini.
Baca Juga: Kantor Berita Dunia Ramai Beritakan Mahkamah Konstitusi Pastikan Prabowo Subianto Presiden Baru
Seperti diketahui, Jokowi bergabung dengan PDI-P tahun 2004 untuk maju sebagai wali kota Surakarta dan memenangkan dua periode. Jokowi kemudian terpilih sebagai gubernur Jakarta dan menjadi presiden selama dua periode dengan dukungan dari PDI-P.
Sementara Gibran menjabat sebagai wali kota Surakarta sejak 2020.
Dalam perjalanannya menuju Pemilu 2024, 'dukungan' Jokowi terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menimbulkan ketegangan antara sang Presiden dan PDI-P, yang akan tetap menjadi partai terbesar di Parlemen setelah Pemilu 14 Februari lalu.
Sementara itu Jokowi belum secara terbuka membahas rencana politiknya.
Baca Juga: PDIP Tegaskan Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Bagian dari Partainya
Sedangkan Koalisi Prabowo-Gibran saat ini mencakup 48 persen kursi, dan dia disebut berambisi memperluas dukungannya guna mengamankan mayoritas. Beberapa partai, seperti NasDem, yang sebelumnya mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, telah membuka pembicaraan dengan Prabowo.
Selain itu kabarnya, Ketua PDI-P, Megawati Soekarnoputri, kemungkinan juga akan segera bertemu dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk membicarakan kemungkinan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Straits Times / The Star