> >

Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB usai Diveto Amerika Serikat

Kompas dunia | 19 April 2024, 09:09 WIB
Ilustrasi PBB. AS kembali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta keanggotaan penuh Palestina di PBB, Kamis (18/4/2024). (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Dukungan Amerika Serikat (AS) ke Israel terus berlanjut, dan kembali memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

AS memveto resolusi DK PBB yang meminta keanggotaan penuh Palestina di PBB, Kamis (18/4/2024).

15 anggota DK PBB berkumpul di New York untuk mengambil suara terakhir draf resolusi yang diajukan Aljazair.

Baca Juga: Rencanakan Pembunuhan Zelenskyy, Pria Polandia Ditangkap dan Disebut Bekerja untuk Intelijen Rusia

Dikutip dari Anadolu Agency, keanggotaan itu kemudian diblok karena veto AS, meski 12 suara menyetujuinya dan dua memilih abstain.

Sebelum pemilihan suara, wakil Aljazair untuk PBB Amar Bendjama mengatakan sudah waktunya Palestina mengambil tempat yang selayaknya di tengah komunitas bangsa-bangsa.

Selain itu mengupayakan keanggotan di PBB adalah ekspresi mendasar dari penentuan nasib sendiri.

“Hari ini, seruan sejarah kembali bergema, dan merupakan kehormatan bagi saya untuk mengajukan rekomendasi kepada dewan untuk mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB,” katanya.

“Ini adalah langkah penting untuk memperbaiki ketidakadilan yang sudah berlangsung lama,” kata Bendjama.

Palestina sendiri telah diterima sebagai negara pemantau pada Majelis Umum PBB pada 2012, memperbolehkan perwakilannya untuk berpartisipasi dalam debat dan organisasi PBB.

Meski begitu, Palestina tak memiliki hak untuk ikut dalam pemungutan suara.

Berdasarkan piaham PBB, negara yang diberikan keanggotaan PBB ditentukan oleh Majelis Umum berdasarkan rekomendasi dari Dewan Keamanan.

Baca Juga: China dan Indonesia Kompak, Umumkan Dukung Upaya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Sejak perang di Gaza, yang telah membunuh puluhan ribu warga Palestina oleh serangan Israel, AS menunjukkan dukungan tanpa henti ke negara Zionis itu.

Sejumlah draft resolusi DK PBB yang menginginkan gencatan senjata dan penghentian serangan Israel berulang kali diveto oleh AS.

AS juga meneruskan memberikan bantuan militer ke Israel, dengan dalih negara Zionis itu memilih hak untuk melindungi diri, meski warga sipil Palestina di Gaza yang menjadi korban.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU