> >

Serangan Rudal Rusia Hantam Kota Ukraina, 13 Orang Diklaim Tewas

Kompas dunia | 17 April 2024, 21:46 WIB
Dalam foto yang disediakan oleh Layanan Darurat Ukraina ini, darah terlihat di samping mobil yang rusak akibat serangan rudal Rusia di Chernihiv, Ukraina, Rabu, 17 April 2024. (Sumber: AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Tiga rudal Rusia menghantam daerah pusat kota Chernihiv di bagian utara Ukraina, Rabu (17/4/2024) mengenai sebuah gedung apartemen delapan lantai dan diklaim menewaskan setidaknya 13 orang.

Kata pihak berwenang Ukraina, setidaknya 61 orang, termasuk dua anak-anak, terluka dalam serangan pagi itu.

Adapun Chernihiv terletak sekitar 150 kilometer di sebelah utara ibu kota, Kiev, dekat dengan perbatasan Rusia dan Belarus, dan memiliki populasi sekitar 250.000 orang.

Pemboman Rusia terbaru ini terjadi saat perang memasuki tahun ketiga dan mendekati titik kritis karena kurangnya dukungan militer lanjutan dari mitra Barat Ukraina, semakin membuat negara itu bergantung pada belas kasihan kekuatan besar Kremlin.

Selama bulan-bulan musim dingin, Rusia tidak membuat kemajuan dramatis di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer, fokusnya justru pada perang hancur-hancuran.

Namun, kekurangan amunisi artileri, pasukan, dan kendaraan lapis baja Ukraina memungkinkan Rusia untuk secara bertahap merangsek maju, kata para analis militer.

Sebuah elemen penting bagi Ukraina adalah penundaan di Washington atas persetujuan paket bantuan yang mencakup sekitar $60 miliar untuk Ukraina.

Ketua Kongres Mike Johnson pada Minggu (14/4) lalu mencoba mendorong paket tersebut maju minggu ini.

Kebutuhan Ukraina kini mendesak, menurut Institute for the Study of War, sebuah lembaga pemikir berbasis di Washington. 

"Rusia sedang keluar dari perang posisional dan mulai mengembalikan manuver ke medan perang karena keterlambatan dalam penyediaan bantuan militer AS kepada Ukraina," kata ISW dalam penilaian pada Selasa malam.

"Ukraina tidak dapat mempertahankan garis depan tanpa bantuan AS, terutama pertahanan udara dan artileri yang hanya dapat disediakan AS dengan cepat dan dalam skala besar," katanya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah memohon kepada negara-negara Barat untuk memberikan negaranya dengan lebih banyak sistem pertahanan udara. Dia mengatakan tentang serangan Chernihiv bahwa "ini tidak akan terjadi jika Ukraina menerima cukup peralatan pertahanan udara dan jika tekad dunia untuk melawan teror Rusia juga cukup."

Baca Juga: Panglima Militer Ukraina Akui Situasi Front Timur Memburuk, Rusia Tingkatkan Serangannya

Pada Sabtu, 13 April 2024, prajurit Tentara Rusia menaiki kendaraan lapis baja mereka untuk mengambil posisi dan menembak ke arah posisi Ukraina di lokasi yang tidak diungkapkan di Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Zelenskyy mengatakan kepada PBS dalam wawancara yang disiarkan awal pekan ini bahwa Ukraina baru-baru ini kehabisan rudal pertahanan udara saat sedang mempertahankan diri dari serangan rudal dan drone besar yang menghancurkan salah satu pembangkit listrik terbesar Ukraina, bagian dari kampanye Rusia baru-baru ini yang menargetkan infrastruktur energi.

Pasukan Ukraina sedang menggali, membangun benteng-benteng dengan antisipasi serangan besar-besaran Rusia yang pejabat Kiev katakan bisa terjadi paling cepat bulan depan.

Ukraina menggunakan serangan drone dan rudal jarak jauh di belakang garis Rusia yang dirancang untuk mengganggu mesin perang Moskow.

Kementerian Pertahanan Rusia hari Rabu mengatakan sebuah drone Ukraina ditembak jatuh di wilayah Tatarstan pada Rabu pagi. Itu adalah wilayah yang sama yang menjadi sasaran serangan Ukraina pada awal April di dalam Rusia, sekitar 1.200 kilometer ke timur Ukraina.

Pengembang drone tempur Ukraina telah memperluas jangkauan senjata.

Drone Ukraina lainnya ditembak jatuh di wilayah Mordovia, sekitar 350 kilometer di timur Moskow, kata kementerian itu. Itu adalah 700 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Sekitar satu jam sebelum serangan di Mordovia, otoritas penerbangan sipil Rusia menghentikan penerbangan di bandara-bandara di dua kota terbesar negara itu, Nizhny Novgorod dan Kazan di Tatarstan, karena alasan keamanan.

Juga, laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan rudal Ukraina menyerang sebuah lapangan udara di Crimea yang diduduki.

Baik pejabat Rusia maupun Ukraina tidak mengkonfirmasi serangan itu, tetapi otoritas setempat sementara waktu menutup jalan di mana lapangan udara itu terletak. Kantor berita Rusia Tass mengutip walikota setempat mengatakan jendela di sebuah masjid dan rumah pribadi di wilayah itu pecah akibat ledakan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU