Konflik Israel vs Iran Memanas, Kemlu Minta WNI di 3 Negara Timur Tengah Waspada
Kompas dunia | 13 April 2024, 22:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri meminta warga negara Indonesia di tiga negara Timur Tengah, yaitu Palestina, Iran, dan Israel, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi kemungkinan eskalasi situasi keamanan, Sabtu (13/4/2024).
Selain itu, Kemlu juga meminta WNI di Iran maupun di Israel untuk menunda perjalanan, kecuali sangat mendesak.
Pernyataan ini terbit melalui cuitan pada Sabtu (13/4) di platform X sehubungan dengan perkembangan politik dan keamanan di kawasan tersebut. Kemlu juga meminta warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki rencana perjalanan ke Israel atau Iran untuk menunda jika perjalanannya tidak sangat mendesak.
"Memperhatikan perkembangan situasi politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah, Kemlu mengimbau agar WNI di wilayah Iran, Israel, dan Palestina untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi terjadinya eskalasi keamanan," demikian cuitan Kemlu.
Selain itu, Kemlu juga mengingatkan WNI yang belum melapor diri untuk segera menghubungi Perwakilan RI terdekat atau melapor diri secara online di http://peduliwni.kemlu.go.id
Dalam situasi darurat, WNI diminta segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat.
Nomor hotline KBRI Tehran: +989024668889, KBRI Amman: +962779150407, dan KBRI Kairo: +201022229989.
Baca Juga: AS Kini Kirim Kapal Induk ke Israel dan Batasi Perjalanan Staf Kedutaan Jelang Serangan Balasan Iran
Sebelumnya, pada Kamis (11/4) malam, pemerintah Amerika Serikat (AS) memerintahkan staf diplomatik dan keluarga mereka untuk membatasi perjalanan ke wilayah-wilayah tertentu.
"Berdasarkan prinsip kehati-hatian, pegawai pemerintah AS dan keluarga mereka dibatasi dari perjalanan pribadi di luar daerah Tel Aviv (termasuk Herzliya, Netanya, dan Even Yehuda), Yerusalem, dan Beersheba hingga pemberitahuan lebih lanjut," demikian diumumkan oleh Kedutaan AS dalam peringatan keamanan yang diposting di situs webnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV / Kemlu RI / Associated Press