Sydney Geger! 6 Tewas dalam Penusukan Massal di Pusat Belanja, Pelaku Tewas Ditembak di Tempat
Kompas dunia | 13 April 2024, 18:24 WIBSYDNEY, KOMPAS.TV - Seorang pria menggemparkan Sydney ketika ia menikam mati enam orang di pusat perbelanjaan yang ramai, sebelum akhirnya ditembak mati oleh polisi, Sabtu (13/4/2024). Banyak orang, termasuk seorang anak kecil, mengalami luka tusuk dalam serangan mengerikan itu.
Tersangka menyerang sembilan orang di Westfield Shopping Centre di Bondi Junction, sebelum seorang polisi menembaknya usai pelaku berbalik dan menghunus pisau, ungkap Wakil Komisaris Polisi New South Wales Anthony Cooke kepada wartawan.
Enam korban dan seorang tersangka penusukan tewas. Tentang kondisi para korban yang terluka, polisi belum memberikan informasi yang spesifik.
Cooke yakin tersangka bertindak sendirian, dan ia yakin tidak ada ancaman lanjutan.
Dia menegaskan pihak berwenang belum mengetahui identitas pelaku.
"Ini masih sangat awal," ungkapnya, sambil menambahkan bahwa penyelidikan yang teliti dan mendalam baru saja dimulai.
"Dari apa yang kami lihat di lokasi kejadian, tidak ada yang menunjukkan motif atau ideologi tertentu," Cooke menegaskan.
Ketika ditanya apakah terdapat kemungkinan tindakan terorisme, dia menjawab, "Kami belum menutup kemungkinan apa pun."
Menurut Cooke, seorang inspektur polisi senior sendirian menghadapi tersangka dan segera menanggapi situasi setelah tiba di lokasi kejadian. Sang polisi disebut Cooke telah menyelamatkan banyak nyawa.
Baca Juga: Australia Pertimbangkan Akui Kemerdekaan Palestina
Juru bicara layanan darurat New South Wales menyatakan setidaknya sembilan orang, termasuk seorang bayi berusia sembilan bulan, telah ditusuk dan dilarikan ke berbagai rumah sakit di seluruh Sydney.
"Bayi itu telah dilarikan ke Rumah Sakit Anak Sydney di Randwick, sementara korban lainnya dibawa ke rumah sakit terdekat," demikian laporan Australian Broadcasting Corporation, mengutip juru bicara tersebut.
Video yang beredar menunjukkan banyak ambulans dan mobil polisi di sekitar pusat perbelanjaan, serta orang-orang yang berhamburan keluar mencari perlindungan.
Salah seorang saksi, Roi Huberman, seorang ahli suara di ABC TV Australia, mengungkapkan kepada jaringan tersebut bahwa dia berlindung di dalam sebuah toko selama insiden tersebut.
"Kami tiba-tiba mendengar suara tembakan, atau mungkin dua kali tembakan, dan kami tidak tahu harus berbuat apa," ceritanya.
"Kemudian, seorang karyawan toko yang sangat terampil membawa kami ke bagian belakang yang bisa dikunci. Dia mengunci pintu toko, lalu memandu kami keluar melalui pintu belakang."
Pelaku diduga beraksi sendirian dan berkonfrontasi dengan "sekitar sembilan orang", lalu ditembak mati oleh seorang polisi yang menghadapinya.
Baca Juga: PM Australia Ngamuk ke Israel karena Serangannya Bunuh Pekerja Bantuan: Pembelaannya Tak Cukup Bagus
Dalam konferensi pers, Cooke menyampaikan bahwa polisi masih berupaya mengidentifikasi pelaku. "Saat ini, saya tidak memiliki informasi tentang pelaku. Saya belum mengetahui siapa dia," ungkapnya.
Meskipun belum ditemukan indikasi tentang motif atau ideologi pelaku, polisi tidak menutup kemungkinan terorisme.
Laporan menyebutkan bahwa layanan darurat dipanggil ke Westfield Bondi Junction di timur Sydney, tepat sebelum pukul 4 sore waktu setempat, setelah menerima laporan tentang beberapa orang yang ditusuk.
Saksi mata mengatakan bahwa tembakan juga terdengar. Seorang inspektur polisi yang berada di dekat lokasi kejadian langsung menghadapi pelaku.
Namun, si pelaku mengancamnya dengan pisau, yang disambut inspektur polisi itu dengan letusan senjata api. Pelaku dilaporkan tewas.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut penusukan massal tersebut sebagai "mengerikan." Albanese mengatakan ia telah diberi informasi oleh Kepolisian Federal Australia setelah serangan oleh seorang pria di Westfield Bondi Junction pada Sabtu sore yang ramai.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri New South Wales Chris Minns menyatakan, "Saya sangat terkejut mendengar tentang peristiwa di Bondi Junction sore ini. Saya ingin berterima kasih kepada Kepolisian NSW, layanan darurat, petugas pertama, dan masyarakat atas keberanian mereka dalam menghadapi insiden mengerikan ini."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press / Anadolu