Zelenskyy Putus Asa Bantuan Barat Belum Juga Tiba: Kami akan Kehabisan Rudal Jika Diserang Terus
Kompas dunia | 7 April 2024, 16:00 WIBKIEV, KOMPAS.TV- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mulai putus asa bantuan dari Barat belum juga tiba.
Zelenskyy menegaskan Ukraina akan kehabisan rudal pertahanan menghadapi berondongan pengeboman Rusia.
Hal itu diungkapkan Zelenskyy saat diwawancara TV Ukraina, Sabtu (6/4/2024).
Baca Juga: Janji Komandan Militer Iran Balas Serangan Israel, Bakal Berikan Kerusakan Maksimal ke Zionis
“Jika mereka terus menembaki (Ukraina) setiap hari, seperti yang mereka lakukan bulan lalu, kami akan kehabisan rudal, dan para rekan tahu itu,” kata Zelenskyy dikutip dari Voice Of America.
Zelenskyy telah mengajukan permohonan kepada sekutunya selama berminggu-minggu ketika Rusia terus melancarkan serangan terus menerus terhadap sistem energi, kota-kota dan tempat penting lainnya di Ukraina.
Sang presiden mengatakan bahwa sejauh ini, Ukraina memiliki persediaan pertahanan udara yang memadai tetapi mereka harus memilih aset mana yang akan dilindungi.
Zelenskyy mengatakan Ukraina membutuhkan 25 lebih sistem pertahanan udara Patriot AS, yang sangat krusial melawan rudal balistik dan hipersonik Rusia, karena bisa menyerang target dalam hitungan menit.
Ia mengatakan bantuan Amerika Serikat (AS), sangat vital bagi pertahanan Ukrina dan mengaku optimistis Kongres AS akan menyetujui paket bantuan komprehensif untuk Ukraina.
Zelenskyy juga menegaskan Ukraina akan setuju untuk paket bantuan militer AS dalam bentuk pinjaman.
“Kami akan setuju untuk semua opsi,” ucap Zelenskyy.
Baca Juga: Iran Tangkap Anggota ISIS, Ternyata akan Lakukan Serangan saat Idulfitri
Ia pun menambahkan bahwa kunci penting saat ini adalah bantuan itu bisa tiba lebih cepat, karena itu lebih bai,
Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyerukan sekutu Barat untuk tetap mengirimkan senjata ke Ruisa untuk melawan invasi Rusia.
Ia pun mencatat bahwa Jerman akan melanjutkan upaya dukungan kepada Kiev.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Voice of America