Apa Itu Virus B dan Gejalanya, Serang Pria hingga Kritis di Hong Kong
Kompas dunia | 7 April 2024, 12:00 WIBHONG KONG, KOMPSA.TV - Seorang pria berusia 37 tahun dilaporkan positif terinfeksi virus B setelah diserang oleh seekor monyet di Kam Shan Country Park, Hong Kong. Pasien saat ini berada dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Yan Chai.
Beberapa minggu setelah insiden, pria itu dirujuk ke rumah sakit pada 21 Maret 2024 karena mengalami demam dan penurunan kesadaran.
Laporan Taipei Times, Jumat (5/4/2024) hasil pemeriksaan laboratorium oleh Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong menyatakan bahwa pasien tersebut positif terinfeksi virus B.
Baca Juga: Hingga Maret, Terdapat 10 Pasien Terjangkit Virus Flu Singapura di Depok!
Saat ini Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong tengah menyelidiki kasus tersebut dan mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk menghindari menyentuh atau memberi makan monyet liar.
Selain itu, pihak berwenang juga mengimbau agar siapa pun yang terluka oleh monyet segera mencari pertolongan medis.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut Banyak Pemain yang Sakit Terserang Virus
Apa Itu Virus B?
Pertama kali teridentifikasi pada 1932, Virus B, yang juga dikenal sebagai virus herpes simiae, merupakan penyakit yang jarang terjadi namun memiliki potensi kematian yang tinggi. Selama puluhan tahun terakhir, hanya sekitar 50 orang yang tercatat terinfeksi virus ini di seluruh dunia, dan 21 di antaranya meninggal dunia.
Gejala yang dapat muncul akibat infeksi virus B sangat bervariasi. Dalam rentang waktu 30 hari setelah terpapar, pasien umumnya akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, serta sakit kepala. Selain itu, luka lepuh kecil juga bisa muncul pada bagian tubuh yang kontak langsung dengan monyet.
Baca Juga: Terus Bertambah, 138 Sapi di Lumajang Terjangkit Virus "Lumpy Skin Disease", Miliki Gejala ini
Jika tidak segera ditangani, virus ini dapat berkembang menyebabkan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang, serta kerusakan saraf kronis yang dapat berakibat fatal. Masalah pernapasan dan kematian bahkan dapat terjadi dalam kurun waktu satu hari hingga tiga minggu setelah gejala muncul.
Penularan virus B umumnya terjadi melalui air liur, urin, dan kotoran monyet. Manusia dapat terinfeksi saat digigit, dicakar, atau ketika jaringan maupun cairan dari monyet masuk melalui luka di kulit. Hingga saat ini, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah infeksi virus B yang mematikan ini.
Baca Juga: Rotavirus Jadi Penyebab Terbanyak Kasus Diare Anak, Kemenkes Tekankan Pentingnya Imunisasi
Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong merekomendasikan agar luka akibat serangan monyet segera dicuci dengan air mengalir selama 15-20 menit menggunakan sabun, deterjen, atau yodium sebelum segera mendapat perawatan medis.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk berhati-hati saat berada di dekat primata, khususnya monyet, dan segera mendapatkan perawatan medis jika terluka. Upaya pencegahan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menghindari dampak yang lebih buruk akibat infeksi virus B yang mematikan.
Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV