> >

Taiwan Murka Bolivia Malah Beri Ucapan Solidaritas Gempa ke China: Anda Tak Boleh Menjadi Boneka

Kompas dunia | 6 April 2024, 14:05 WIB
Dari foto yang diambil dari video yang ditayangkan TVBS, tampak sebuah gedung yang roboh sebagian di Hualien, bagian timur Taiwan, Rabu, 3 April 2024. Sebuah gempa besar mengguncang Taiwan pada Rabu pagi dan merobohkan bangunan-bangunan di sebuah kota di bagian selatan Taiwan serta menyebabkan tsunami di pulau-pulau di selatan Jepang. (Sumber: TVBS via AP)

TAIPEI, KOMPAS.TV - Taiwan murka setelah Bolivia malah memberi ucapan solidaritas gempa ke China, bukannya ke pemerintahan pulau tersebut.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam Bolivia, Sabtu (6/4/2024), karena mengucapkan solidaritasnya kepada China atas gempa yang terjadi di Taiwan.

China memang hingga kini menganggap Taiwan merupakan bagian darinya, meski pemerintahan pulau itu menegaskan mereka negara berdaulat.

Baca Juga: Ukraina Klaim Hancurkan 6 Pesawat Rusia dengan Drone, Bunuh dan Cederai 20 Pasukan Putin

Setidaknya 10 orang terbunuh dan lebih dari 1.100 orang cedera karena gempa magnitudo 7,2 yang melanda Taiwan, Rabu (6/4/2024).

Pada Jumat (5/4/2024), Kementerian Luar Negeri Bolivia mengeluarkan pernyataan bahwa negaranya mengungkapkan solidaritas dengan saudaranya Republik Rakyat China, atas hilangnya nyawa dan kerusakan material yang disebabkan gempa besar di pantai Taiwan.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu langsung membalas dengan keras ucapan tersebut dalam unggahannya di media sosial X.

“Anda tak boleh menjadi boneka RRC, yang jahat dan ekspansionis, yang langsung melompat ketika Beijing mengatakan lompat,” cuitnya dikutip dari Al-Arabiya.

“Seperti halnya Taiwan, Bolivia bukan bagian dari komunis China. Tidak lebih, tidak kurang,” tambahnya.

Baca Juga: New York Dilanda Gempa Bumi Magnitudo 4,8, Tak Ada Kerusakan dan Korban

Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Taiwan juga mengecam pernyataan Bolivia.

Mereka mengatakan Bolivia mengikuti pemerintahan diktator China untuk menyebarkan pernyataan palsu secara internasional untuk mengecilkan kedaulatan Taiwan.

Taiwan saat ini hanya memiliki 12 sekutu diplomatik, dan menuduh Beijing menggunakan ancaman atau bantuan ekonomi untuk membuat negara lain tak mengakui mereka.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al-Arabiya


TERBARU