> >

Viral, Ular Besar Jadi Alat Lompat Tali, Para Pria Ini Dibanjiri Kemarahan

Kompas dunia | 5 April 2024, 15:34 WIB
Sekelompok pria di Argentina gunakan ular besar sebagai alat lompat tali, dan menimbulkan kemarahan. (Sumber: The Sun)

BUENOS AIRES, KOMPAS.TV - Sekelompok pria dibanjiri kemarahan setelah video mereka menggunakan ular besar sebagai alat lompat tali viral.

Video yang disebut sebagai tindak kekerasan terhadap hewan itu, dipercaya terjadi di sebuah daerah pedalaman Argentina.

Dikutip dari The Sun, Selasa (2/4/2024), para pria itu dilaporkan menemukan sebuah ular boa pembelit di jalanan.

Baca Juga: Zelenskyy Kesal Barat Ragu Berikan Bantuan Militer ke Ukraina: Itu Tak Bisa Diterima

Namun, kemudian mereka menggunakan hewan melata itu sebagai alat lompat tali dan merekamnya.

Seorang pria memegang kepala ular tersebut, sedangkan yang lainnya menggenggam ekornya.

Mereka pun mengayunkannya dalam lingkaran di udara, saat pria lainnya melompat melewati tubuh ular tersebut.

Ketiga pria tersebut, dan pria keempat yang berada di belakang kamera tertawa terbahak-bahak ketika pelompat tersebut tersandung hewan itu di udara dan jatuh ke tanah.

Ia terjatuh tepat di atas ular tersebut, dan berguling sambil tertawa.

Salah seorang pria melepaskan ekor hewan itu, sementara temannya terus memegangi lehernya.

Ia menyeret kepala ular itu ke tanah, dengan mulutnya yang terbuka lebar.

Pengguna media sosial tak percaya dengan apa yang mereka saksikan, dan menyebut para pria itu sebagai pengganggu.

“Apa yang akan terjadi pada mereka? Ini merupakan kekerasan terhadap hewan,” tulis salah seorang pengguna media sosial.

“Dasar idiot, Anda seharusnya tak melakukan hal seperti itu terhadap hewan,” kata yang lainnya.

Pengguna lain bahkan memberikan respons yang cukup mengerikan.

Baca Juga: Kremlin Klaim Rusia dan NATO Konfrontasi Langsung, Satu Langkah Menuju Perang Dunia III?

“Akhir dari video ini yang bisa diterima, adalah boa itu kemudian menelan mereka semua,” tulisnya.

Boa pembelit bisa tumbuh hingga sekitar 4 meter, dengan berat lebih dari 100kg.

Mereka tak berbisa dan merupakan satwa asli dari wilayah tropis di Amerika Sekatan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Sun


TERBARU