> >

Bukber di Gedung Putih Ditolak Komunitas Muslim AS, Imbas Dukungan Biden ke Israel di Perang Gaza

Kompas dunia | 4 April 2024, 13:18 WIB
Ilustrasi Gedung Putih. (Sumber: AP Photo/Manuel Balce Ceneta)

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 32.000 orang telah tewas dalam perang.

Dr Ahmad mengatakan kepada Biden bahwa serangan darat tanpa henti ke Rafah akan menjadi hujan darah dan pembantaian.

Ia juga menyerahkan surat dari gadis berusia 8 tahun di Gaza yang kehilangan seluruh keluarga dalam perang kepada Biden.

“Kami di Rafah sangat menderita karena kami hidup di tenda yang kecil, dan tank bisa masuk ke tenda dan melindas kami,” tulis gadis itu dalam suratnya.

Setelah berbicara sekitar enam menit, Dr Ahmad mengatakan kepada Biden bahwa ia akan pergi.

“Saya katakan, ‘dengan rasa hormat kepada komunitas saya, juga kepada banyak orang yang berduka, serta yang tengah merasakan sakitnya, saya harus pergi dari pertemuan ini’,” tuturnya.

Baca Juga: Bos Hamas Ismail Haniyeh Tuduh Israel Hindari Negosiasi Tukar Tahanan demi Perpanjang Perang Gaza

Ia pun mengatakan bahwa Biden merespons dengan menegaskan dirinya mengerti.

“Bagian dari diri saya ingin mengungkapkan rasa frustrasi yang dimiliki komunitas, rasa marah dan kebencian,” ujar Dr Ahmad.

“Tapi bagian dari diri saya ingin bangkit dan pergi dari para pembuat keputusan, dan memberikan mereka ide bagaimana rasanya melihat seseorang pergi dari mereka,” lanjutnya.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The New York Times


TERBARU