> >

Kesaksian WNI soal Gempa Taiwan M 7,2 Hari Ini: Apartemen Bergoyang seperti di Atas Kapal

Kompas dunia | 3 April 2024, 10:34 WIB
Dari foto yang diambil dari video yang ditayangkan TVBS, tampak sebuah gedung yang roboh sebagian di Hualien, bagian timur Taiwan, Rabu, 3 April 2024. Sebuah gempa besar mengguncang Taiwan pada Rabu pagi dan merobohkan bangunan-bangunan di sebuah kota di bagian selatan Taiwan serta menyebabkan tsunami di pulau-pulau di selatan Jepang. (Sumber: TVBS via AP)

NEW TAIPEI, KOMPAS.TV - Kustiah (42), Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di New Taipei, Taiwan, menceritakan kondisi pascagempa bumi dengan magnitudo 7,2 mengguncang pada Rabu (3/4/2024) pagi.

Kustiah yang tengah menempuh pendidikan PhD di Taiwan mengaku terkejut dengan gempa yang terjadi lantaran gedung apartemen yang ia tempati bergoyang cukup kencang.

“Kami shock karena apartemen goyang seperti tengah berada di atas kapal di tengah lautan berombak. Kami tinggal di apartemen lantai 4, jadi gempa sangat terasa,” kata Kustiah saat dihubungi Kompas.tv, Rabu.

Baca Juga: Gempa Bumi Kuat Guncang Taiwan, Ada Tsunami dan Bangunan Runtuh

Ia menjelaskan, warga sekitar tidak panik atau berhamburan keluar meski gempa yang terjadi cukup besar. Kustiah bilang, bangunan di Taiwan sudah dirancang tahan gempa.

Sejauh ini, Kustiah sudah merasakan gempa susulan sebanyak lima kali. Saat gempa susulan terjadi, ia dan keluarga berlindung di bawah meja.

“Gempa segini besar nggak terdengar teriakan atau panik, semua tenang-tenang. Aku yang malah shock nangis-nangis, bersama teman seapartemen kami,” ceritanya.

Adapun kondisi warga di sekitar apartemen relatif aman dan tenang seperti biasa.

Anak-anak yang tengah bersekolah di evakuasi ke luar gedung dan mengenakan penutup kepala. Pihak sekolah langsung memberikan informasi kepada para orang tua.

Baca Juga: Gempa Besar Landa Taiwan, Ini Foto-Foto Terbaru dari Lokasi Kejadian

Dilansir Associated Press, gempa bumi pada Rabu pagi meruntuhkan bangunan-bangunan di Kota Hualien di bagian selatan Taiwan dan menimbulkan tsunami di pulau-pulau selatan Jepang.

Sebuah bangunan berlantai lima di Kota Hualien yang berpenduduk sedikit, tampak rusak berat. Lantai pertama runtuh dan sisanya miring 45 derajat.

Di ibu kota, Taipei, ubin berjatuhan dari gedung-gedung tua dan di beberapa kompleks perkantoran baru.

Layanan kereta api sempat dihentikan di seluruh pulau berpenduduk 23 juta orang itu, begitu pula layanan kereta bawah tanah di Taipei.

Namun keadaan segera kembali normal di Taipei. Anak-anak kembali berangkat ke sekolah dan perjalanan pagi hari tampak normal.

Badan pemantau gempa Taiwan menyebutkan gempa Rabu pagi berkekuatan 7,2 skala Richter, sedangkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan 7,4 skala Richter.

Gempa yang terjadi pada pukul 7:58 pagi waktu setempat tersebut berpusat di titik yang berada sekitar 18 kilometer selatan-barat daya Kota Hualien dengan kedalaman sekitar 35 kilometer.

Badan Meteorologi Jepang (JAMA) mengeluarkan peringatan mengenai potensi tsunami setinggi hingga 3 meter di gugusan pulau Okinawa di selatan Jepang.

Gelombang setinggi 30 sentimeter terdeteksi di pesisir pulau Yonaguni sekitar 15 menit setelah gempa terjadi. JAMA mengatakan gelombang kemungkinan juga melanda pantai pulau Miyako dan Yaeyama.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan tidak ada ancaman tsunami di Hawaii atau Guam di wilayah Pasifik AS.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Associated Press


TERBARU