Israel Usul Pasukan Perdamaian Arab di Gaza, Aliansi Kelompok Palestina Langsung Tolak: Itu Jebakan
Kompas dunia | 31 Maret 2024, 17:05 WIBTUNIS, KOMPAS.TV - Kelompok-kelompok politik yang tergabung dalam Aliansi Kelompok Palestina menolak proposal Israel untuk mengirim pasukan Arab ke Jalur Gaza, demikian disampaikan oleh gerakan Palestina Hamas, Sabtu (30/3/2024).
Mengutip dua pejabat senior Israel, Axios melaporkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, mengusulkan pembentukan pasukan multinasional berisi pasukan Arab untuk memperkuat penegakan hukum di Gaza dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman.
Hamas menyatakan, "Faksi-faksi dalam Aliansi Kekuatan Palestina menolak proposal Israel untuk mengirim pasukan Arab ke Gaza dan memperingatkan akan konsekuensinya."
Pernyataan itu juga menuduh proposal Israel sebagai "perangkap Zionis baru dan tipu daya belaka.
"Israel, bersama dengan AS, mencari bantuan dari beberapa negara Arab untuk menghindari kekalahan yang mengerikan dan mengeluarkan tentara pendudukan dari lumpur kekalahan di Jalur Gaza," tambah pernyataan itu.
Aliansi itu, selain Hamas, adalah Jihad Islam Palestina, Front Persatuan untuk Pembebasan Palestina, dan beberapa organisasi yang punya sayap militer sendiri.
Pada Kamis, Mahkamah Internasional menyatakan Israel harus memastikan akses tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan dan semua layanan yang diperlukan ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Konvoi Kedua Bantuan untuk Gaza Berangkat dari Siprus, Dibayangi Wabah Kelaparan akibat Israel
Israel sedang mendorong pembentukan pasukan penjaga perdamaian internasional untuk mengamankan Jalur Gaza dan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan di sana, sebagaimana dilaporkan oleh beberapa media berbahasa Ibrani, Jumat malam (29/3), menandakan kemungkinan bocornya informasi yang terkoordinasi.
Laporan-laporan tersebut menyebutkan Menteri Pertahanan Yoav Gallant telah memberi tahu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa ia telah membuat kemajuan dalam masalah tersebut selama kunjungannya ke Washington minggu ini.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Sputnik / Times of Israel