> >

Biden Jadi Sasaran Amuk Senator AS akibat Setujui Lebih Banyak Pengiriman Senjata ke Israel

Kompas dunia | 30 Maret 2024, 11:40 WIB
Senator AS Bernie Sanders berupaya memblok penjualan senjata ke Israel. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi sasaran amuk senator AS, Bernie Sanders.

Amukan Sanders pada Jumat (29/3/2024), terjadi setelah Pemerintahan Biden dilaporan menyetujui lebih banyak pengiriman senjata ke Israel.

Ia pun menilai bahwa Pemerintahan Biden merupakan sosok yang hipokrit dengan melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Jepang Pulihkan Pendanaan untuk Badan Pengungsi Palestina PBB UNRWA

“AS tak bisa memohon (Benjamin) Netanyahu untuk menghentikan pengeboman terhadap warga sipil di satu hari, dan selanjutnya mengirimkannya ribuan bom berkekuatan 2.000pon bom yang bisa menghancurkan seluruh kota. Ini tidak pantas,” kata Sanders di media sosial X dikutip dari Anadolu Agency.

Media AS, Washington Post, mengatakan negara adidaya itu pada beberapa hari terakhir secara diam-diam mengizinkan pengiriman miliaran dolar bom dan jet tempur ke Israel.

Pengiriman itu dilakukan meski Washinghton mengungkapkan kekhawatiran untuk mengantisipasi serangan militer Israel di selatan Gaza.

Melansir pernyataan pejabat Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS yang mengerti masalah ini, laporan itu mengatakan paket persenjataan baru termasuk lebih dari 1.800 bom berkekuatan 2.000pon MK84, dan 500 bom 500pon MK82.

“Kita harus mengakhiri keterlibatan kita. Tak ada lagi bom terhadap Israel,” ucap Sanders.

Israel terus melakukan serangan militer mematikan di Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Baca Juga: Rusia Gempur Infrastruktur Energi Ukraina dengan 99 Rudal dan Drone Pengebom, 10 Wilayah Dihantam

Berdalih menghancurkan Hamas, yang menyerang sebelah selatan Israel, dan membunuh 1.200 orang, negara Zionis itu menciptakan kehancuran besar di Gaza.

Warga sipil tak bersalah pun menjadi korban keberingasan tentara Israel.

Dilaporkan nyaris 32.500 warga Palestina telah terbunuh, dan 74.900 lainnya cedera di tengah kehancuran dan kurangnya kebutuhan pokok.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU