Putin Sebut Rusia Berhak Serang Pangkalan Negara Barat yang Tampung F-16 untuk Ukraina
Kompas dunia | 29 Maret 2024, 07:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeklaim bahwa pangkalan udara negara Barat yang menampung jet F-16 untuk Ukraina adalah "target sah" bagi pasukannya. Namun, Putin menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menginvasi negara Eropa di luar Ukraina.
Hal tersebut disampaikan Putin menanggapi peringatan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa Barat bahwa Moskow akan mengincar negara lain jika tidak dihentikan di Ukraina.
"Pernyataan-pernyataan mereka tentang dugaan intensi kami untuk menyerang Eropa setelah Ukraina hanyalah omong kosong," kata Vladimir Putin dikutip Associated Press, Rabu (27/3/2024).
Baca Juga: Putin Muak Dituduh Bakal Invasi Eropa Usai Kuasai Ukraina: Omong Kosong Besar
Putin menggarisbawahi anggaran AS yang mencapai 10 kali lipat kebih besar dari Federasi Rusia.
"Kalau begitu, apakah kami akan memulai perang melawan NATO? Itu hanya racauan," katanya.
Putin memperingatkan sekutu-sekutu Ukraina agar tidak menyediakan tempat bagi jet F-16 yang akan diperbantukan ke Ukraina. Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengeklaim sebanyak 42 jet F-16 telah dijanjikan untuknya.
Jet F-16 diketahui memerlukan hanggar dan landasan pacu dengan standar tinggi. Belum diketahui berapa pangkalan udara Ukraina yang bisa mengakomodasi F-16.
Meskipun demikian, Putin menyatakan bahwa bantuan jet F-16 untuk Ukraina tidak akan mengubah situasi pertempuran. Ia menyebut pasukan Rusia akan menghancurkan jet F-16 jika diperbantukan ke Ukraina.
"F-16 bisa membawa senjata nuklir, dan kami juga harus memperhatikan hal tersebut saat mengorganisasi operasi tempur kami," kata Putin.
"Kami akan menghancurkan pesawat tempur mereka seperti kami menghancurkan tank-tank mereka, kendaraan tempur lapis baja, dan peralatan lain, termasuk peluncur roket laras banyak."
Baca Juga: Wacana Kirim Pasukan NATO ke Ukraina Mulai Diserukan, Menlu Hungaria Khawatir Perang Dunia III
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press