> >

UNRWA: Israel Tak Izinkan Konvoi Bantuan Makanan Masuk Gaza Utara

Kompas dunia | 25 Maret 2024, 11:26 WIB
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, Philippe Lazzarini. (Sumber: AP Photo)

GAZA, KOMPAS.TV - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan Israel tak menyetujui konvoi bantuan makanan menuju Gaza utara.

Hal itu diungkapkan oleh Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, Minggu (24/3/2024).

“Meski tragedi tak berhenti di bawah pengamatan kami, Otoritas Israel menginformasikan PBB bahwa mereka tak akan menyetujui konvoi makanan UNRWA di utara,” kata Lazzarini di media sosial X, dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Dubes Rusia Mengaku Tak Menerima Peringatan AS atas Serangan Teroris yang Tewaskan 137 Orang

“Hal ini keterlaluan dan disengaja untuk menghalangi bantuan penyelamatan nyawa selama bencana kelaparan yang disebabkan oleh manusia,” tambahnya.

Israel sendiri sebelumnya menuduh 12 orang dari 3.000 pekerja UNRWA terlibat dalam serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober.

Sejumlah negara barat, termasuk AS, menghentikan pendanaan terhadap UNRWA selama investigasi atas tuduhan Israel.

Meski begitu, Uni Eropa, Kanada dan Swedia mengumumkan pada awal bulan ini bahwa mereka akan melanjutkan pendanaan UNRWA.

Israel sendiri masih belum memberikan bukti kepada publik yang mendukung tuduhannya.

UNRWA diciptakan melalui Majelis Umum PBB lebih dari 70 tahun lalu untuk membantu warga Palestina yang dipindahkan secara paksa dari tanah mereka.

Badan itu memberikan dukungan penting kepada jutaan pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, Suriah dan wilayah lainnya di mana tercatat warga Palestina hidup.

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan ke wilayah Palestina sejak 7 Oktober.

Mereka memberlakukan blokade yang melumpuhkan dan menyebabkan sebagian besar penduduk, khususnya pendudukan di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Lebih dari 32.300 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, dan lebih dari 74.500 orang terluka akibat kehancuran massal dan kekuarangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

 

Perang di Gaza telah mendorong  85 persen populasi wilayah tersebut ke pemindahan internal ditengah kekutangan makanan, air bersih dan obat-obatan.

Baca Juga: Ukraina Serang Kapal Perang Rusia, Juga Hancurkan Pusat Komunikasi Armada Laut Hitam di Krimea

Menurut PBB, sedangkan sekitar 60 persen dari infrastruktur telah rusak dan hancur.

Israel pun dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional PBB (ICJ).

Putusan sementara di Januari memerintahkan Israel untuk menghentikan aksi genosida, dan mengambil langkah yang menggaransi bantuan kemanusiaan diberikan ke warga Gaza.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU