Ukraina Serang Kapal Perang Rusia, Juga Hancurkan Pusat Komunikasi Armada Laut Hitam di Krimea
Kompas dunia | 25 Maret 2024, 08:02 WIBKRIMEA, KOMPAS.TV - Ukraina telah menyerang kapal perang Rusia yang tengah menepi, juga menghancurkan pusat komunikasi serta infrastruktur di Krimea.
Berdasarkan pernyataan staf Jenderal Ukraina, kapal perang Yamal dan Azov telah dihancurkan, Minggu (24/3/2024).
Kegubernuran Sevastopol yang dipasang Rusia mengatakan 10 rudal Ukraina telah ditembak jatuh.
Baca Juga: Tiga dari Empat Tersangka Serangan Teror di Rusia Mengaku Bersalah
Pada pernyataannya, Wali Kota Sevastopol yang dipasang Rusia, Mihkail Razvozhayev, mengatakan kerusakan dialami gedung tempat tinggi, dan juga infratsruktur transportasi sebagai hasil dari serangan masif,
Ia diminta warga untuk mempublikasikan informasi atau gambar-gambar keadaan di sana.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps memuji serangan ke kapal Rusia.
Ia menyebut bahwa serangan itu adalah momen bersejarah bagi Ukraina,
“Dalam bahasa sederhananya, ini berarti Putin tak bisa lagi melakukan latihan di Laut Hitam, meski armada Rusia telah beroperasi di sana sejak 1783," katanya.
Ia menambahkan bahwa dunia tak mampu membiarkan Ukraina kalah dalam perang ini.
Selain itu, bahwa dukungan Inggris terhadap Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia tidak akan berkurang.
Rusia sendiri juga melakukan serangan ke wilayah Ukraina pada Minggu pagi.
Warga Kiev menuju tempat perlindungan di stasiun metro atas serangan yang terjadi pukul 05.00.
Pejabat Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 18 rudal Rusia, dan 25 drone.
Sekitar 20 rudal Rusia, dan tujuh drone dikabarkan menargetkan infrastruktur penting di Lviv, tapi tak ada kerusakan yang dilaporkan.
Baca Juga: Hari Ini DK PBB Kembali Voting Menuntut Gencatan Senjata Ramadan di Gaza, Usulan 10 Anggota
Salah satu rudal memasuki ruang udara dari negara tetangga Polandia, anggota NATO.
“Sebuah benda memasuki wilayah udara Polandia di dekat kota Oserdow, dan berada di sana selama 39 detik,” bunyi pernyataan Angkatan Bersenjata Polandia dalam pernyataannya.
“Sepanjang penerbangan, bend aitu juga dideteksi oleh sistem radar militer,” tambahnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : BBC