> >

Putin Sebut Pelaku Terorisme Moskow Hendak Kabur ke Ukraina, Tuduh Kiev Siap Beri Jalan

Kompas dunia | 23 Maret 2024, 23:45 WIB
Bekas kebakaran di gedung Balai Kota Crocus, Moskow usai serangan teroris pada Jumat (23/3/2024) malam waktu Rusia. Foto diambil pada Sabtu (23/3/2024). (Sumber: Vitaly Smolnikov/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeklaim empat pelaku serangan teroris di Moskow bersiap kabur ke Ukraina sebelum ditangkap. Serangan teroris di Balai Kota Crocus, Moskow ini menewaskan 133 orang per Sabtu (23/3/2024).

Usai serangan, Vladimir Putin menyampaikan keterangan yang disiarkan televisi Rusia bahwa Ukraina kemungkinan terlibat serangan ini. Putin pun mengumumkan hari berkabung nasional pada Minggu (24/3).

Baca Juga: Korban Tewas Serangan Teroris di Moskow Naik Jadi 93 Orang, Rusia Tangkap 11 Terduga Pelaku

"Keempat pelaku langsung dalam serangan teroris ini, mereka semua yang menembak dan membunuh warga, telah ditemukan dan ditahan," kata Putin dikutip The Guardian, Sabtu (23/3).

"Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak ke arah Ukraina yang, menurut data awal kami, sebuah jendela telah disiapkan untuk mereka dari pihak Ukraina untuk menyeberangi perbatasan."

Akan tetapi, Putin tidak menuduh secara langsung bahwa Ukraina mendalangi serangan teroris. Ia sebatas menyatakan para pihak yang terlibat akan dihukum.

"Siapa pun mereka, siapa pun yang mengirim mereka (akan dihukum)," kata Putin.

Serangan teroris di Moskow dieksekusi oleh empat orang yang membawa senapan serbu dan menembaki warga di Balai Kota Crocus. Massa tengah berkumpul di balai kota tersebut untuk menonton penampilan grup musik Rusia, Picnic.

Kelompok ISIS di Afghanistan alias ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Sementara itu, pihak Ukraina langsung membantah tuduhan pihaknya terlibat serangan teroris. Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov menyebut tuduhan Putin dan intelijen Rusia sebagai "kebohongan."

"Ukraina jelas tidak teribat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayah sendiri dan berjuang melawan tentara penjajah dan target-target militer, bukan warga sipil," kata Yusov dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Kedubes AS Ternyata Tahu Bakal Ada Serangan Teroris di Moskow, tapi Tak Dipedulikan Putin

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU