> >

Akademisi Israel Desak DK PBB Direformasi: Diam Saja saat Tel Aviv Langgar Hukum Internasional

Kompas dunia | 22 Maret 2024, 05:50 WIB
Seorang bayi Palestina yang terluka akibat serangan Israel, mendapatkan perawatan di lantai sebuah rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza, Selasa, 20 Maret 2024. (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)

"Saya kenal sejumlah profesor yang dipecat di Israel karena mereka mengatakan apa yang terjadi di Gaza tidak manusiawi dan tidak bisa didukung dengan alasan apa pun," katanya.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 31.988 orang di Jalur Gaza, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 74.188 orang juga terluka di Jalur Gaza. Lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Korban jiwa berkemungkinan besar akan terus bertambah seiring agresi Israel yang masih berlangsung. Pasukan Israel pun berniat melancarkan serangan darat ke Rafah, titik paling selatan di Jalur Gaza, yang kini dipadati sekitar 1,4 juta orang.

Baca Juga: Band Indonesia Ini Tolak Tampil di Festival Musik AS karena Sponsor Terlibat Genosida Palestina

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Anadolu


TERBARU