Putin Unggul 87 Persen di Pemilu Rusia, Lawan-Lawannya Langsung Mengutuk Termasuk Zelenskyy
Kompas dunia | 18 Maret 2024, 08:10 WIBMOSKOW KOMPAS.TV - Vladimir Putin ahirnya memproklamirkan kemenangan dalam pemilu Rusia dengan keunggulan mencapai 87 persen.
Putin mengklaim telah memenangkan pemilihan presiden Rusia secara telak, meski ribuan orang di negara tersebut dan negara lainnya protes atas kediktatorannya yang kian dalam.
Saat mengklaim kemenangannya, Minggu (17/3/2024), Putin menepis tuduhan Barat terkait pemilu yang disebut jauh dari kebebasan dan keadilan.
Baca Juga: Diprediksi Unggul Telak, Vladimir Putin Menang Pilpres Rusia Lima Kali Berturut-turut
Ia menegaskan rakyat Rusia memang menginginannya untuk menjadi presiden untuk kelima kalinya.
Lawan-lawan Putin langsung mengecam dan mengutuk hasil pemilu Rusia tersebut.
Salah satunya adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang negaranya diinvasi Rusia sejak 2022 lalu.
“Diktator Rusia tengah mensimulasi pemilu lainnya,” kata Zelensyy dikutip dari BBC.
Jerman menyebutnya sebagai pemilihan semu di bawah pemerintahan otoriter yang bergantung pada sensor, penindasan, dan kekerasan.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Inggris, Lord David Cameron mengecam penyelenggaraan pemilu ilegal di wilayah Ukraina.
Salah satu sekutu Alexei Navalny, tokoh pengkritik Putin yang baru saja meninggal, Leonid Volkov, yang baru diserang oleh orang tak dikenal dengan palu daging di Lithuania, Vilnius, pekan lalu, ikut bersuara.
Baca Juga: Soal 10 WNI Jadi Tentara Bayaran, Kemenlu Sebut KBRI Kyiv dan Moskow Tidak Pernah Terima Informasi
“Presentase yang diberikan untuk Putin, tentu saja, tidak ada hubungannya sedikit pun dengan kenyataan,” katanya.
Ruslan Shaveddinov dari Yayasan Anti-Korupsi Navalny, menyayangkan kemenangan Putin.
“Kami menunjukkan kepada diri kami sendiri, seluruh Rusia dan seluruh dunia bahwa Putin bukanlah Rusia, bahwa Putin telah merebut kekuasaan di Rusia,” ujarnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : BBC