> >

2 WNI Terlibat Pencurian Data Jet Canggih Korea Selatan, Kemlu: Tuduhan Itu Masih Terlalu Jauh

Kompas dunia | 16 Maret 2024, 07:56 WIB
Purwarupa jet tempur KF-21 proyek kerja sama Indonesia-Korea Selatan. (Sumber: DAPA Via The Korea Times)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) memberikan pernyataannya atas dugaan keterlibatan 2 warga negeri Indonesia (WNI) dalam pencurian data jet canggih Korea Selatan.

Dua insinyur Indonesia dituduh melakukan pencurian data informasi teknologi jet tempur KF-21 di Korea Selatan.

Kemlu mengungkapkan Kedutaan Besar RI (KBRI) Seoul terus mendampingi kedua insinyur tersebut.

Baca Juga: Biden Dukung Desakan Bos Demokrat di Senat Agar Israel Gelar Pemilu, Tel Aviv Heboh

“Benar bahwa saat ini ada dua WNI yang diverifikasi dalam kasus tersebut,” kata Jubir Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal, Jumat (15/3/2024), dikutip dari Antara.

KBRI Seoul telah berkomunikasi dengan Kemlu Korea dan institusi terkait di Korea, sejak kasus ini terungkap. Mereka juga memastikan bahwa kedua WNI itu tidak ditahan.

“Semua masih berada di Seoul,” tutur Iqbal.

Kemlu pun menegaskan bahwa saat ini masih belum ada hasil akhir dari penyelidikan otoritas Korsel, dan kedua WNI itu masih belum bisa dinyatakan telah melakukan kejahatan.

“Karena itu, terlalu jauh untuk menyebut ini sebuah kasus pencurian data,” kata Lalu.

Sebelumnya, Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) mengungkapkan insinyur Indonesia yang dikirim ke Korea Aerospace Industries (KAI), telah menyimpan pengembangan KF-21 di USB.

Baca Juga: 10 WNI Dilaporkan Jadi Tentara Bayaran di Ukraina, Kemlu: Perlu Didalami

Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, penyelidikan difokuskan pada apakah data yang disimpan berisi teknologi strategis terkait pengembangan KF-21.

Kemlu sebelumnya mengungkapan bahwa insinyur Indonesia yang dituduhkan, telah terlibat dalam proyek KF-21 sejak 2016.

Mereka saat itu menambahkan bahwa proyek KF-21 adalah proyek strategis bagi Indonesia maupun Korea Selatan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU