> >

Otoritas Gaza: Israel Telah Bantai Lebih dari 400 Orang yang Menunggu Bantuan Pangan

Kompas dunia | 15 Maret 2024, 07:15 WIB
Bantuan pangan dijatuhkan dengan parasut dari udara ke Jalur Gaza, Jumat (8/3/2024). Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, lebih dari 400 orang dibunuh Israel saat menunggu bantuan pangan dalam kurun beberapa pekan terakhir. (Sumber: AP Photo)

GAZA, KOMPAS.TV - Pasukan Israel telah meningkatkan serangan terhadap warga sipil yang menunggu bantuan pangan di Jalur Gaza, belakangan ini.

Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, lebih dari 400 orang dibunuh Israel saat menunggu bantuan pangan dalam kurun beberapa pekan terakhir.

Pada 5 Maret lalu, tindakan Israel menuai sorotan luas usai membantai ratusan orang yang menunggu truk pembawa tepung di Jalan Al-Rashid, Kota Gaza. Setidaknya 118 orang terbunuh dalam peristiwa tersebut.

Terkini, Israel mengebom pusat distribusi bantuan Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di Gaza dan membunuh lima orang.

Beberapa jam setelah serangan itu, pada Kamis (14/3), pasukan Israel dilaporkan menembaki warga yang menunggu bantuan di Bundaran Kuwait, Kota Gaza. Serangan tersebut membunuh setidaknya enam orang dan melukai 83.

Baca Juga: Surat Kabar Prancis Tampilkan Kartun Ejek Kelaparan di Gaza saat Ramadan, Langsung Banjir Kecaman

Pada Senin (11/3) lalu, pasukan Israel juga menyerang warga yang menunggu konvoi bantuan makanan di titik yang sama dan membunuh 11 orang.

Jurnalis Al Jazeera di Rafah, Hani Mahmoud, menyebut Bundaran Kuwait kini dikenal sebagai "jebakan maut" karena maraknya serangan Israel terhadap warga yang menunggu bantuan.

"Kami mendengar penduduk yang lapar dan trauma terdampar di Jalur Gaza, bertanya-tanya apa artinya jika truk-truk bantuan bisa masuk ke Gaza dan wilayah utara tetapi mereka ditembaki," kata Hani, Kamis (14/3).

"Ini (agresi Israel) juga membahayakan kerja-kerja petugas kemanusiaan di lapangan," katanya lebih lanjut.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera


TERBARU