Komunitas Intelijen AS Peringatkan Pemerintahan Netanyahu Kemungkinan dalam Bahaya, Ini Sebabnya
Kompas dunia | 13 Maret 2024, 14:49 WIBSementara itu, komunitas intelijen AS menilai para pemimpin Iran – yang diketahui sejak lama mendukung Hamas – tidak mengatur maupun mengetahui serangan lintas batas yang dilancarkan Hamas ke Israel pada 7 Oktober, yang memicu serangan Israel.
Dalam serangan itu, sekitar 1.200 warga Israel tewas terbunuh, dan 250 lainnya ditawan di Gaza sebagai sandera. Lebih dari 130 orang kini diperkirakan masih berada di Gaza, meskipun belum jelas jumlah mereka yang tewas dalam penahanan.
Kekhawatiran terkait sandera itu pula telah menjadi bahan bakar keluhan atas politik Israel di bawah Netanyahu.
Sementara itu di Gaza, lebih dari 31.000 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas terbunuh agresi brutal Israel. Pembantaian Israel itu pula disertai kehancuran massal, pengungsian besar-besaran dan kelangkaan bahan pokok di wilayah Palestina yang diduduki Israel. Banyak anak-anak berada dalam kondisi di ambang kematian karena malanutrisi dan dehidrasi.
Baca Juga: Warga Gaza Korban Serangan Israel Tunjukkan Kekuatan Istimewa saat Berbuka Puasa di Tengah Kelaparan
Israel dituding telah melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ). Keputusan ICJ pada Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan segala tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan tersedia bagi warga sipil di Gaza.
Kendati begitu, serangan Israel dan pembatasan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Gaza terus belanjut.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu