Ratusan Pemukim Ilegal Yahudi Dikawal Keamanan Merangsek Masuk Kompleks Masjid Al-Aqsa
Kompas dunia | 13 Maret 2024, 08:01 WIBANKARA, KOMPAS.TV - Ratusan pemukim Yahudi hari Selasa, (12/3/2024) kembali merangsek masuk kompleks Masjid Al-Aqsa di Jerusalem Timur yang diduduki di tengah perlindungan keamanan pasukan Israel dan langkah-langkah ketat terhadap warga Palestina.
Menurut agensi berita resmi Palestina, Wafa, para pemukim yang diiringi oleh pasukan Israel memasuki Masjid Al-Aqsa secara berkelompok dari area Gerbang Al-Mugharbah di sisi barat masjid suci itu.
Sebelumnya pada hari Senin, sekitar 275 pemukim Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa atas seruan yang diberikan oleh kelompok-kelompok Yahudi ekstremis untuk meningkatkan penyerbuan ke masjid tersebut selama Ramadan, demikian dilaporkan kantor berita resmi Palestina WAFA hari Selasa, (12/3/2024).
Meskipun pembatasan Israel terhadap akses ke situs suci ketiga Islam tersebut, sekitar 35.000 warga Palestina melaksanakan salat tarawih khusus di Masjid Al-Aqsa pada hari Senin, malam kedua Ramadan - bulan suci umat Islam.
Salat tarawih adalah salat sunnah yang dilakukan selama bulan puasa setelah Isya, salat malam terakhir. Masjid Al-Aqsa adalah situs suci ketiga terpenting di dunia bagi Muslim.
Meskipun demikian, kantor berita tersebut mengutip saksi mata yang mengatakan bahwa pasukan Israel mencegah banyak pemuda masuk ke masjid dan memukuli setidaknya satu warga Palestina di dekat Bab Al-Zahra, salah satu gerbang yang mengarah ke Masjid Al-Aqsa, sebelum menahannya.
Baca Juga: Korban Jiwa Serangan Israel di Gaza Tembus 31.184, Kematian Akibat Malanutrisi dan Dehidrasi 27
Ditanya tentang pemblokiran ratusan warga Palestina pada hari Minggu yang ingin melaksanakan salat tarawih pertama dari masuk ke Masjid Al-Aqsa, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan: "Kami selalu sangat prihatin tentang setiap provokasi di tempat-tempat suci di Yerusalem."
Orang Yahudi menyebut daerah tersebut sebagai Bait Suci, dengan klaim tempat itu adalah lokasi dua kuil Yahudi pada zaman kuno. Israel menduduki Jerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.
Tel Aviv kemudian mengambil alih seluruh kota itu pada tahun 1980 dalam langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Ketegangan meningkat di seluruh Tepi Barat yang diduduki sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober tahun lalu.
Sejak itu, hampir 425 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.600 lainnya terluka akibat tembakan senjata Israel, menurut Kementerian Kesehatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang dalam putusan sementara pada Januari lalu memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza, di mana lebih dari 31.000 orang tewas.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu