> >

Muslim di Amerika Gelar Salat Tarawih Perdana di New York Times Square

Kompas dunia | 12 Maret 2024, 12:28 WIB
Salat Tarawih perdana di Times Square, New York, Amerika Serikat, Senin (11/3/2024). (Sumber: Iranpress.com)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Ratusan umat muslim di Amerika Serikat (AS) menggelar salat Tarawih perdana mereka di jalanan New York Times Square, Minggu (10/3/2024) malam waktu setempat. Dilaporkan lebih dari 100 jemaah hadir meski cuaca sedang dingin dan banyak angin.

Dalam doanya, kaum muslim AS menuntut penghentian dukungan AS terhadap rezim Zionis. Mereka berdoa untuk Gaza, yang telah diserang Israel selama lebih dari lima bulan. Beberapa jemaah di antaranya membawa bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas.

“Dengan adanya hal ini (tarawih) memungkinkan kami untuk terhubung dengan masyarakat. Kami juga memahami perasaan mereka (rakyat Palestina) serta mengembangkan lebih banyak empati terhadap mereka yang tidak memilikinya,” kata Sohail Qureshi, penyelenggara acara tersebut mengutip NY1.com, Senin (11/3/2024).

Baca Juga: Sikap PDI P Soal Hak Angket: Masih Sama, Mengusut Kecurangan Pemilu

“Ramadan kali ini sedikit lebih menyakiti kami karena saudara-saudari kami di Palestina,” Qureshi, yang akrab dipanggil SQ.

Seorang pengunjung lainnya, Khadijah Fajry yang berasal dari Long Island City memiliki keluarga di Prancis dan Maroko. Ia mengaku berada di Times Square memberinya rasa kebersamaan dengan keluarganya di seluruh dunia.

“Sungguh istimewa berada di sini, di New York, di Times Square dan berkumpul bersama – seluruh muslim dari seluruh penjuru dunia,” kata Fajry.

Orang-orang yang melaksanakan salat mengatakan ingin menyebarkan nur, sebutan untuk cahaya.

Acara ini ternyata telah menjadi tradisi dan sudah dimulai sejak tiga tahun lalu.

Baca Juga: Bidik Erina Cabup, DPC Gerindra Sleman: Cari Calon yang Muda

Seperti diketahui New York telah menjadi lokasi bagi puluhan unjuk rasa, sebagian pro-Palestina dan lainnya pro-Israel, sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Hingga kini hampir 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.500 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

 

Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU