Paus Ingin Ukraina Berani Kibarkan Bendera Putih, Serukan Negosiasi Akhiri Perang dengan Rusia
Kompas dunia | 10 Maret 2024, 13:53 WIBVATIKAN, KOMPAS.TV - Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus ingin agar Ukraina berani kibarkan bendera putih.
Ia juga menegaskan agar Pemerintah Ukraina segera bernegosasi dengan Rusia demi mengakhiri perang.
Pernyataan ini diungkapkan Paus saat diwawancarai oleh penyiaran Swiss RSI bulan lalu, yang sebagian dirilis Sabtu (9/3/2023).
Baca Juga: Media Asing Soroti Pilot Pesawat Batik Air yang Tidur saat Terbang, Terkejut Atas Hal Ini
“Saya pikir yang terkuat adalah yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya dan berani mengibarkan bendera putih, serta bernegosiasi,” kata Paus dikutip dari Associated Press.
Paus Fransiskus pun menambahkan pembicaraan harus dilakukan dengan bantuan kekuatan internasional.
Ukraina tetap tegas untuk tidak terlibat langsung dengan Rusia dalam perundingan perdamaian.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berkali-kali mengatakan bahwa inisiatif dalam perundingan perdamaian harus menjadi milik negara yang telah diserang
Jelang tahun ketiga, Rusia telah mencapai momentum di medan perang dan Ukraina sudah mengalami kekurangan amunisi.
Sementara itu, beberapa sekutu Uraina di Barat dengan hati-hati meningkatan kemungkinan pengiriman.
Juru Bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan bahwa Paus Fransiskus mengambil istilah bendera putih yang telah digunakan oleh pewawancara.
Ia mengeluarkan pernyataan klarifikasi setelah pernyataan “bendera putih” Paus memicu kritik bahwa berpihak pada Rusia dalam konflik itu.
Sepanjang perang, Paus berusaha mempertahankan netralitas diplomatik tradisional Vatikan, namun hal ini sering kali disertai dengan simpati terhadap alasan Rusia menginvasi Ukraina.
Hal itu seperti ketika ia menyatakan bahwa NATO menggonggong di depan pintu Rusia, dengan ekspansinya ke arah timur.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa kata negosiasi adalah kata yang penuh keberanian.
Baca Juga: Hamas Tolak Penyelidikan Israel Atas Pembantaian Warga Palestina yang Tunggu Bantuan: Menyesatkan
“Saat Anda melihat Anda mulai kalah, semuanya tak berjalan baik. Anda harus memiliki keberanian untuk bernegosiasi. Negosiasi bukan berarti menyerah,” ujarnya.
Paus juga memperingatkan sejumlah pemimpin negara sudah menawarkan untuk menjadi mediator pada konflik ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menawarkan menjadi mediator dua kedua negara saat mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Jumat (8/3).
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press