Korea Utara Ancam Ambil Tindakan Militer terhadap Latihan Perang AS-Korea Selatan
Kompas dunia | 6 Maret 2024, 10:44 WIBKekhawatiran terhadap program nuklir Korea Utara semakin meningkat dalam dua tahun terakhir, dengan negara tersebut menguji coba peluncuran rudal dengan kecepatan rekor dan mengancam akan menggunakan senjata nuklir secara pre-emptif.
Sebagai respons, AS dan Korea Selatan meningkatkan latihan militer mereka dan menambah penempatan aset militer kuat seperti kapal induk dan pembom nuklir. Tahun ini saja, Korea Utara melakukan enam kali uji coba rudal dan latihan menembak artileri.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyatakan bahwa negaranya tidak akan mencari rekonsiliasi dengan Korea Selatan dan berjanji untuk meninggalkan tujuan reunifikasi damai dengan Korea Selatan.
Kim mengumumkan pula bahwa Korea Utara akan mengambil sikap militer yang lebih agresif di sepanjang batas laut yang dipersengketakan dengan Korea Selatan.
Para ahli mengindikasikan bahwa Korea Utara mungkin percaya memiliki arsenal senjata yang lebih besar akan memberikan keunggulan dalam diplomasi dengan Amerika Serikat.
Mereka menambahkan bahwa Korea Utara berupaya keras mendapatkan pengakuan internasional sebagai negara nuklir, dengan harapan mendapatkan keringanan sanksi ekonomi yang dipimpin oleh AS.
Diperkirakan Korea Utara akan meningkatkan ketegangan dengan melakukan lebih banyak uji coba rudal dan merilis retorika perang sepanjang tahun ini, terutama menjelang pemilihan besar di AS dan Korea Selatan. Para ahli juga memperingatkan bahwa Korea Utara mungkin akan melakukan provokasi terbatas di sekitar perbatasan yang tegang dengan Korea Selatan tahun ini.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press