Menteri Ekstremis Israel Ingin Jemaah yang Masuk Masjid Al-Aqsa Dibatasi Saat Ramadan
Kompas dunia | 4 Maret 2024, 20:38 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Menteri Ekstremis Israel semakin keterlaluan dan meminta umat Islam di Masjid Al-Aqsa dibatasi saat Ramadan.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir menuntut Komisaris Kepolisian Kobi Shabtai hanya mengizinkan hanya beberapa ribu umat yang masuk Masjid Al-Aqsa saat Ramadan, Minggu (3/3/2024).
Hal tersebut diungkapkan oleh surat kabar Israel, Maariv.
Baca Juga: Turis Asing Diperkosa Beramai-ramai dan Suaminya Dihajar di India, 3 Pelaku Ditangkap
“Ben Gvir mengatakan kepada Shabtai pada pertemuan Mereka, Minggu, bahwa sebaiknya membatasi jumlah umat Islam di Masjid Al-Aqsa hanya beberapa ribu,” tulisnya dikutip dari Middle East Monitor.
“Dengan begitu, polisi akan bersiap sepenuhnya dan mampu merespons dengan cepat jika terjadi kerusuhan,” ujarnya.
Badan keamanan dan level politik Israel belum memutuskan bagaimana pengaturan masuknya jemaah ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadan.
“Perdana Menterei Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pembicaraan tambahan pada Senin, terkait masalah pembatasan di Masjid Al-Aqsa saat bulan Ramadan, yang dihadiri Ben-Gvir, Shabtai, dan pejabat Shin Bet serta tentara Israel,” tulis Maariv.
Bulan lalu, Badan Keamanan Israel mengungkapkan keberatan atas upaya Ben Gvir untuk mencegah masuknya warga Palestina dari Tepi Barat ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadan, dan juga warga Palestina dari Yerusalem.
Baca Juga: Afrika Selatan Kecam Dukungan Barat ke Israel: Mereka Tak Berhak Bicara Tentang HAM dan Kebebasan
Mereka memperingatkan bahwa hal ini akan menyebabkan eskalasi situasi di Tepi Barat dan Yerusalem.
Pembicaraan tentang pembatasan masuknya Muslim Palestina ke Al-Aqsa selama Ramadan telah memicu kecaman luas dari masyarakatay lokal dan Arab, mengingat status masjid itu di kalangan umat Islam.
Sejak perang di Gaza dimulai, polisi Israel memang telah menetapkan pelarangan jemaah Palestina dari semua area Masjid Al-Aqsa khusunya pada Jumat.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Middle East Monitor