> >

Korban Tewas Tragedi Pembantaian Truk Tepung di Gaza Bertambah Jadi 116 Jiwa

Kompas dunia | 4 Maret 2024, 01:05 WIB
Dalam tangkapan layar yang diambil dari video dan dirilis oleh tentara Israel pada Kamis, 29 Februari 2024, warga Palestina mengepung truk bantuan di Gaza utara dalam apa yang sehari sebelumnya digambarkan oleh para pejabat sebagai pengiriman besar pertama dalam sebulan. (Sumber: AP Photo)

GAZA, KOMPAS.TV – Jumlah korban tewas tragedi pembantaian warga Gaza yang tengah menunggu truk pengangkut tepung dan bahan makanan oleh tentara Israel bertambah. 

Seorang warga Palestina akhirnya meninggal akibat luka-luka yang dideritanya pada Sabtu (2/3/2024), membuat korban tewas tragedi pembantaian Israel bertambah menjadi 116 orang. 

“Seorang warga meninggal dunia di Rumah Sakit Kamal Adwan karena luka-luka yang dideritanya akibat pembantaian (Israel) di Jalan Rasheed pada Kamis pagi,” ujar Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dilansir Anadolu, Minggu (3/3).

Baca Juga: Pembunuhan 115 Warga Gaza Saat Konvoi Bantuan Jadi Tanda Kebijakan Israel Bikin Mati Kelaparan

Kementerian Kesehatan Gaza menambahkan, “Sejauh ini, jumlah kematian akibat pembantaian meningkat menjadi 116. Jumlahnya dikhawatirkan akan bertambah karena puluhan orang mengalami luka parah dan kurangnya obat-obatan.”

Sebelumnya pada Jumat, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa angka kematian pada “tragedy pembantaian tepung” meningkat menjadi 115 jiwa setelah petugas menemukan tiga jenazah dari area persimpangan Al Nabulsi di Jalan Rasheed di Gaza. 

Pada Kamis pagi, tentara Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang tengah menunggu truk-truk bantuan pengangkut bahan makanan di persimpangan Al Nabulsi di selatan Kota Gaza. Pembantaian itu menewaskan 112 warga Palestina.

Baca Juga: Israel Akui Menembak Mati Lebih 100 Warga Gaza di Konvoi Bantuan, Berkilah Membela Diri

Akibat perang dan pembatasan yang diberlakukan oleh Israel, warga Gaza, terutama di Kota Gaza dan wilayah utara, kini mengalami bencana kelaparan, di tengah kelangkaan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar makanan. Hampir 2 juta warga Palestina kini terpaksa mengungsi di wilayah yang dijajah oleh Israel selama lebih dari 75 tahun itu.

Israel mengabaikan keputusan Mahkamah Internasional ICJ yang memerintahkan negara itu menghentikan segala tindakan genosida. Israel justru melanjutkan aksi membombardir Jalur Gaza, membunuh sedikitnya 30.320 warga Palestina, kebanyakan perempuan dan anak-anak, serta melukai 71.533 orang lainnya.

 

 

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU