> >

Biden Tegaskan Dirinya Seorang Zionis, Desak Israel Manfaatkan Kesempatan Perdamaian Palestina

Kompas dunia | 28 Februari 2024, 06:15 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara dengan Seth Meyers saat rekaman Late Night with Seth Meyers, di New York, AS, Senin (26/2/2024). Biden saat itu kembali menegaskan dirinya seorang Zionis dan menyatakan Israel harus memanfaatkan peluang untuk mencapai perdamaian dan keamanan bagi warga Israel dan Palestina. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali menegaskan dirinya adalah seorang Zionis dan menyatakan Israel harus memanfaatkan peluang untuk mencapai perdamaian dan keamanan bagi warga Israel dan Palestina, Senin (26/2/2024).

"Tidak perlu menjadi Yahudi untuk menjadi seorang Zionis. Saya seorang Zionis. Di mana tidak ada Israel, tidak ada seorang Yahudi pun di dunia yang akan merasa aman," ujar Biden saat tampil di acara Late Night with Seth Meyers di NBC pada Senin malam (26/2), seperti dilaporkan oleh Anadolu, Selasa (27/2).

"Namun, di sini masalahnya. Mereka (Israel) juga harus memanfaatkan peluang mencapai perdamaian dan keamanan bagi warga Israel dan Palestina yang jadi pion Hamas," katanya.

Joe Biden mencatat ada proses yang sedang berlangsung. "Saya pikir jika kita bisa mencapai gencatan senjata sementara itu, kita akan dapat bergerak ke arah di mana kita dapat mengubah dinamika" untuk mencapai solusi dua negara guna menjamin keamanan Israel dan kemerdekaan Palestina, ujar Biden.

Mengenai kemungkinan operasi Israel di Rafah, Biden mengatakan Israel "telah berkomitmen kepada saya bahwa mereka akan memastikan adanya kemampuan untuk mengungsikan sebagian besar wilayah Rafah sebelum mereka pergi dan menyingkirkan sisa-sisa Hamas."

Baca Juga: Biden: Israel Siap Jeda Pertempuran di Gaza saat Ramadan jika Ada Pembebasan Tawanan, Ini Kata Hamas

Anak-anak Palestina mengantre untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat, 23 Februari 2024. Sekitar 1,5 juta warga Gaza mengungsi di Rafah, wilayah yang berkemungkinan akan menjadi target serangan Israel berikutnya. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

Dia menegaskan terlalu banyak orang tak bersalah yang tewas di Gaza.

Dengan menyatakan Israel telah mendapat dukungan luar biasa dari sebagian besar negara, Biden mengatakan, "Jika mereka terus seperti ini dengan pemerintahan yang sangat konservatif dan Ben-Gvir serta yang lainnya, mereka akan kehilangan dukungan dari seluruh dunia."

Dia merujuk pada Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, "Dan itu bukanlah kepentingan Israel," tambah Biden.

Bidena mengatakan Israel akan menghentikan perangnya di Gaza selama bulan Ramadan jika dicapai kesepakatan pembebasan tawanan.

"Ramadan akan segera tiba dan telah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka tidak akan melakukan kegiatan selama Ramadan juga, untuk memberi kita waktu untuk mengeluarkan semua tawanan," ujar Biden.

Sebelumnya, dia menyatakan harapannya agar gencatan senjata dapat dicapai pada tanggal 4 Maret.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / NBC


TERBARU