> >

Joe Biden Berharap Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Senin Depan

Kompas dunia | 27 Februari 2024, 14:43 WIB
Warga Palestina berduka atas terbunuhnya seorang bayi akibat serangan Israel di Jalur Gaza, di depan sebuah kamar jenazah di Rumah Sakit Al Aqsa di Deir al Balah, Sabtu, 24 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Adel Hana)

Gencatan senjata juga dibutuhkan agar ratusan truk bantuan kemanusiaan yang telah mengantre di perbatasan dan tak diizinkan masuk oleh Israel, bisa sampai ke masyarakat Gaza.

Negosiator gencatan senjata sendiri diburu waktu hingga awal Ramadan pada 10 Maret mendatang. Pasalnya, bulan Ramadan dikenal sering diiringi meningkatnya tensi Israel dan Palestina.

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz pada 18 Februari lalu mengancam akan memperluas operasi militernya ke Rafah, kota di Gaza yang kini dipadati jutaan warga yang mengungsi akibat serangan Israel, jika warganya yang ditahan Hamas tidak dibebaskan pada awal Ramadan.

"Dunia harus tahu, dan para pemimpin Hamas harus tahu, jika sampai Ramadan para sandera kami tidak di rumah, pertempuran akan berlanjut ke Rafah," ujar Gantz di hadapan para anggota organisasi-organisasi Yahudi-Amerika Serikat di Yerusalem, dikutip CNN.

Pasukan Israel terus menggempur Gaza belakangan ini, mengabaikan putusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ).

Sekitar 1,4 juta penduduk Palestina saat ini mengungsi ke Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Serangan Israel ke wilayah tersebut dikhawatirkan melipatgandakan korban jiwa yang kini hampir menyentuh angka 30.000 korban.

Baca Juga: Mayoritas Negara dalam Sidang ICJ Tuduh Israel Bersalah atas Pendudukan terhadap Palestina

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press, CNN


TERBARU