Presiden Prancis Tegaskan Opsi Kirim Pasukan Barat ke Ukraina Masih Terbuka
Kompas dunia | 27 Februari 2024, 13:37 WIB
PARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan, opsi mengirim pasukan negara-negara Barat ke Ukraina masih terbuka. Hal tersebut disampaikan Macron usai pertemuan 20 kepala negara Barat terkait perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki tahun ketiga.
"Kami akan melakukan apa pun agar Rusia tidak bisa memenangi perang ini," kata Macron dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Elysee, Paris, Senin (26/2/2024).
Isu pengiriman pasukan disebutnya dibahas dalam pertemuan tersebut. Namun, Macron enggan menyebut negara mana saja yang mempertimbangkan mengirim pasukan ke Ukraina atas alasan "ambiguitas strategis."
"Belum ada kesepakatan hari ini mengenai pengiriman pasukan yang resmi dan didukung semua pihak. Namun, dari segi dinamika, tidak ada yang bisa dianulir," kata Macron, dikutip Associated Press.
Baca Juga: Serangan Balik Ukraina Gagal, Zelenskyy Bela Diri: Sudah Bocor ke Rusia Sebelum Dilakukan
Pertemuan antarpemimpin pemerintahan Barat tersebut dihadiri oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Polandia Andrzej Duda, pemimpin negara-negara Baltik, diplomat Amerika Serikat (AS) James O'Brien, hingga Menteri Luar Negeri Inggris Raya David Cameron.
Duda menyebut perundingan mengenai pengiriman pasukan ke Ukraina sempat memantik debat panas.
"Terjadi perbedaan pendapat di sini, tetapi kesepakatan seperti itu tidak tercapai," katanya.
Sebelumnya, Macron menyerukan kepada pemimpin negara-negara Eropa agar memperkuat "keamanan kolektif" dengan mendukung penuh Ukraina.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press