Aljazair Resmikan Masjid Terbesar Afrika, Berkapasitas 120.000 Jamaah dan Mampu Simpan 1 Juta Buku
Kompas dunia | 26 Februari 2024, 05:45 WIBALGIERS, KOMPAS.TV - Aljazair hari Minggu (25/2/2025) meresmikan masjid terbesar di Afrika dengan bangunan sangat megah yang berada di garis pantai Mediterania.
Masjid ini berdiri setelah melalui tahun-tahun gejolak politik yang mengubah proyek ini dari simbol kekuatan dan religiusitas yang didukung negara menjadi proyek dengan penundaan bertele-tele dan biaya yang melonjak.
Dibangun oleh perusahaan konstruksi China sejak tahun 2010-an, Masjid Agung Algiers memiliki menara tertinggi di dunia setinggi 265 meter dan mampu menampung 120,000 jamaah, sebagai masjid terbesar ketiga di dunia dan terbesar di luar Makkah dan Madinah.
Desain modernisnya mencakup sentuhan Arab dan Afrika Utara untuk menghormati tradisi dan budaya Aljazair, serta dilengkapi helipad dan perpustakaan yang mampu menampung hingga 1 juta buku.
Ali Mohamed Salabi, Sekretaris Jenderal Persatuan Dunia Ulama Muslim, menyatakan peresmian ini akan membimbing umat Islam menuju kebaikan dan kesederhanaan.
Penyebaran citra Islam yang moderat menjadi prioritas utama di Aljazair sejak pasukan pemerintah berhasil meredam pemberontakan yang dipimpin kelompok fundamentalis sepanjang tahun 1990-an, saat negara tersebut dilanda perang saudara berdarah.
Presiden Aljazair Abdelmajid Tebboune meresmikan masjid di Algiers, memenuhi janjinya untuk membukanya dengan meriah. Meskipun begitu, acara tersebut bersifat seremonial, karena masjid ini telah dibuka untuk wisatawan internasional dan tamu negara selama sekitar lima tahun. Acara sebelumnya mengalami penundaan.
Baca Juga: Presiden Aljazair Ledek Dewan Keamanan PBB: Mereka Langsung Lumpuh atas Masalah Palestina
Waktu peresmian dipilih agar masjid bisa dibuka secara resmi untuk umum saat salat malam selama bulan suci Ramadan yang akan dimulai bulan depan.
Selain dimensi fisik yang megah, masjid ini dikenal karena sejumlah penundaan dan kontroversi selama tujuh tahun masa pembangunannya, termasuk pemilihan lokasi yang dianggap berisiko gempa oleh para ahli.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press