Provinsi di Afghanistan Berlakukan Larangan Memotret dan Merekam Video Mahluk Hidup bagi Pejabatnya
Kompas dunia | 19 Februari 2024, 05:50 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Otoritas provinsi Kandahar, Afghanistan pada Minggu (18/2/2024), memerintahkan para pejabatnya untuk tidak mengambil gambar atau video dari makhluk hidup.
Dalam surat yang ditujukan kepada pejabat sipil dan militer, departemen dalam negeri provinsi tersebut mengarahkan mereka untuk menahan diri dari mengambil foto atau video makhluk hidup dalam pertemuan formal dan informal,
"Karena itu lebih banyak membawa mudarat daripada manfaat," seperti dilaporkan oleh Straits Times, Minggu (18/2).
Surat itu menyatakan konten teks atau audio tentang kegiatan pejabat yang diperbolehkan.
Gambar manusia dan hewan umumnya dihindari dalam seni Islam, yang berlanjut untuk sebagian Muslim menjadi ketidaksukaan terhadap gambar-gambar makhluk hidup.
Jurubicara gubernur Kandahar mengatakan surat tersebut autentik dan bahwa instruksinya hanya berlaku untuk pejabat provinsi.
"Ia tidak berhubungan dengan masyarakat umum dan media independen," ujar Mahmood Azzam.
Televisi dan gambar makhluk hidup dilarang di bawah pemerintahan Taliban sebelumnya dari tahun 1996 hingga 2001.
Beberapa media telah menahan diri dari menggunakan gambar orang dan hewan sejak Taliban kembali berkuasa lebih dari dua tahun yang lalu.
Baca Juga: Taliban Larang Kultivasi Bunga Opium, Petani Afghanistan Diperkirakan Rugi Rp15,59 Triliun
Namun, departemen pemerintah pusat secara rutin mendistribusikan dan membagikan gambar pejabat senior yang bertemu dengan tokoh-tokoh asing.
Sikap umum Taliban terhadap representasi visual, khususnya fotografi dan video, tercatat konsisten selama bertahun-tahun.
Taliban dalam interpretasi agama, secara tradisional menyarankan dan dalam beberapa kasus melarang gambaran makhluk hidup, termasuk manusia dan hewan.
Ketidaksukaan terhadap representasi visual ini berakar dalam interpretasi mereka terhadap ajaran agama, yang melarang keras penyembahan berhala dan pembuatan gambar yang bisa dianggap bersaing dengan yang ilahi.
Selama pemerintahan mereka sebelumnya di Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001, Taliban menerapkan pembatasan ketat terhadap berbagai bentuk media, termasuk fotografi, melarang televisi dan fotografi makhluk hidup, yang kemudian diperluas ke tampilan publik, karya seni, dan representasi visual lainnya.
Sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada pertengahan 2021, telah ada laporan yang menunjukkan kelanjutan pendekatan konservatif mereka terhadap media visual.
Media, baik lokal maupun internasional, mengindikasikan ada peningkatan kehati-hatian dalam menampilkan gambar orang dan hewan, dan telah terjadi beberapa kali pembatasan terhadap jenis konten tertentu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Straits Times