Puluhan Ribu Orang Berunjuk Rasa di Eropa, Kembali Desak Gencatan Senjata Segera di Gaza
Kompas dunia | 18 Februari 2024, 17:25 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Puluhan ribu orang berunjuk rasa di jalan-jalan kota besar di Eropa menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, Sabtu (17/2/2024). Unjuk rasa ini digelar saat jumlah korban tewas di enklave Palestina mendekati 30.000 orang warga sipil akibat serangan Israel yang tanpa henti sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Para peserta unjuk rasa di London berkumpul di Marble Arch untuk memulai perjalanan pada Hari Aksi Global, yang diselenggarakan oleh kelompok advokasi dan aksi Palestina berbasis di Inggris.
Prosesi di London berpawai di jalan utama di pusat London untuk mencapai Kedutaan Besar Israel.
Unjuk rasa ini merupakan salah satu dari unjuk rasa pro-Palestina terbesar di London sejak Oktober tahun lalu. Aksi unjuk rasa ini juga dihadiri oleh sekelompok pengunjuk rasa Yahudi.
Di ibu kota Irlandia, Dublin, puluhan ribu orang berkumpul untuk menyerukan tindakan terkait Gaza dan gencatan senjata segera.
Di ibu kota Spanyol, Madrid, ribuan demonstran berbaris untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza.
Baca Juga: Massa di Spanyol Unjuk Rasa Anti Israel, Tuntut Genosida Warga Sipil di Gaza Dihentikan
Di kota Jerman, Munich, tempat pemimpin dunia dan menteri berkumpul untuk Konferensi Keamanan Munich, para demonstran berkumpul sekitar 200 meter dari lokasi utama konferensi untuk menyerukan gencatan senjata.
Puluhan ribu demonstran juga memenuhi Dam Square, pusat Amsterdam, ibu kota Belanda.
"Tetapkan Gencatan Senjata Sekarang", "Hentikan Genosida", dan "Bebaskan Palestina" tertulis di banyak spanduk dan bendera yang dibawa oleh para peserta.
Hari Aksi Global kedua ini diselenggarakan oleh Koalisi Palestina yang terdiri dari Kampanye Solidaritas Palestina, Forum Palestina di Britania Raya, Koalisi Stop the War, Friends of Al-Aqsa, dan Asosiasi Muslim Britania.
“Lebih dari 1,7 juta warga Gaza telah dipaksa mengungsi dari rumah mereka, lebih dari 28.000 warga Palestina tewas, dan 100.000 lainnya terluka, dalam apa yang diakui oleh ICJ sebagai kasus genosida yang mungkin,” demikian bunyi pernyataan bersama dari koalisi tersebut.
“Meskipun ICJ meminta Israel untuk menghentikan tindakan genosida, Pemerintah Israel jelas menyatakan niatnya untuk melanjutkan serangan militer penuh skala di Rafah,” tambah pernyataan tersebut, merujuk pada rencana Israel untuk menyerang Rafah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu