Analis Ungkap Kebijakan Luar Negeri Kepresidenan Prabowo Hadapi Persaingan Sengit AS vs China
Kompas dunia | 16 Februari 2024, 21:05 WIBSINGAPURA, KOMPAS.TV - Dalam perjalanan untuk memenangkan pemilihan presiden Indonesia dengan margin yang lebar, Prabowo Subianto dihadapkan pada tugas untuk menjaga keseimbangan hubungan dengan Amerika Serikat (AS) dan China, di antara tantangan lainnya, dalam nusantara yang kaya sumber daya ini.
Berikut adalah arti kepresidenan Prabowo Subianto bagi sekutu Indonesia di seluruh dunia seperti dilaporkan oleh Business Times Singapura, Jumat (16/2/2024).
Baca Juga: Prabowo Diberi Selamat Sejumlah Pemimpin Negara, PM Australia yang Pertama
Bagaimana Prabowo akan mengelola persaingan AS-China?
Prabowo dipandang akan menjaga keseimbangan hubungan dengan dua kekuatan global saat AS dan China bersaing untuk pengaruh regional.
Dia telah berkomitmen pada kebijakan luar negeri yang tidak berpihak yang telah memungkinkan Indonesia mendapatkan investasi besar dari Beijing sambil menjaga hubungan dengan Washington.
Namun, para ahli mengatakan, keuntungan besar tersebut membuat Jakarta semakin bergantung pada Beijing, "Prabowo harus menunjukkan bahwa dia dapat menjalankan perdagangan bebas dan adil," kata Teuku Rezasyah, profesor Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran.
Prabowo diperkirakan akan mencoba membuat keduanya, AS dan China, senang sambil membangun kekuatan militer Indonesia.
"Dia melihat China sebagai mitra strategis, tetapi dia berpendidikan Barat. Dia akan lebih condong ke Barat," kata Yoes Kenawas, peneliti di Universitas Katolik Atma Jaya.
Prabowo pernah masuk dalam daftar hitam visa AS atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di bawah rezim Suharto pada akhir 1990-an, tetapi mantan Presiden AS Donald Trump mengundangnya ke Washington sebagai menteri pertahanan.
Seiring pencalonan diri Trump ke kursi nomor satu AS tahun ini, kedua tokoh tersebut mungkin dapat mempererat hubungan.
"Jika Trump menang, Prabowo mungkin akan tertarik untuk akrab dengannya," kata Adrian Vickers, profesor di Universitas Sydney.
Baca Juga: Prabowo Unggul Hitung Cepat Disambut Baik Pasar Dunia, Saham Sempat Naik Tajam
Apa yang Jakarta akan lakukan di wilayahnya sendiri, Asia Tenggara?
Sebagai Ketua ASEAN tahun lalu, Indonesia mencoba dan gagal untuk bernegosiasi dengan pemimpin junta Myanmar, yang dilarang menghadiri pertemuan tingkat tinggi blok tersebut sejak kudeta tahun 2021.
Prabowo akan mewarisi kegagalan itu di tengah perpecahan dalam kelompok tersebut mengenai cara menghadapi para jenderal Myanmar, dan Laut China Selatan yang diperebutkan di mana Beijing semakin bersikap tegas.
"Bagi ASEAN, saya rasa itu akan menjadi hal rutin seperti biasa," kata Rezasyah.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Business Times Singapore