> >

Studi di AS Ungkap Lebih Banyak Orang Meninggal di AS karena Hirup Narkoba ketimbang Menyuntikkannya

Kompas dunia | 17 Februari 2024, 02:25 WIB
Ilustrasi merokok. Studi terbaru di Amerika Serikat (AS) mengungkap merokok telah melampaui penyuntikan sebagai cara paling umum dalam penggunaan narkoba yang menyebabkan kematian akibat overdosis di AS. (Sumber: SHUTTERSTOCK)

Penyelidik CDC mempelajari tren ini dengan menggunakan database nasional yang dibangun dari sertifikat kematian, laporan toksikologi, dan laporan dari ahli bedah koroner dan medis.

Mereka mendapatkan data yang sesuai dari Distrik Columbia dan 27 negara bagian untuk tahun 2020 hingga 2022. Dari tempat-tempat itu, mereka mendapatkan informasi tentang bagaimana narkoba digunakan dalam sekitar 71.000 dari total lebih dari 311.000 kematian akibat overdosis di AS selama tiga tahun tersebut, atau sekitar 23%.

Para peneliti menemukan antara awal 2020 dan akhir 2022, persentase kematian akibat overdosis dengan cara menghirupnya meningkat 74%, sementara persentase kematian dengan bukti penyuntikan turun 29%.

Jumlah dan persentase kematian dengan bukti menghirupnya langsung lewat hidung tanpa dibakar juga meningkat, meskipun tidak sedramatis kematian yang terkait dengan merokok, demikian temuan studi ini.

Menurut para ahli, sulit untuk menentukan persentase tepat kematian yang terjadi setelah merokok, menyuntik, menghirup, atau menelan narkoba. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin menggunakan beberapa narkoba, dan digunakan dengan cara yang berbeda. Dalam kasus lain, tidak ada metode pengambilan narkoba yang diidentifikasi.

Studi ini menemukan bahwa pada akhir 2022, dari kematian yang metodenya diidentifikasi, 23% terjadi setelah merokok, 16% setelah penyuntikan, 16% setelah menghirup, dan 14,5% setelah menelan.

Tanz mengatakan dia merasa data ini mewakili angka nasional. Data berasal dari negara-negara bagian dari setiap wilayah, dan semuanya menunjukkan peningkatan dalam merokok dan penurunan dalam penyuntikan.

Merokok adalah metode paling umum di Barat dan Midwest, dan kira-kira sebanding dengan penyuntikan di Timur Laut dan Selatan, demikian laporan tersebut menyatakan.

Kral menggambarkan studi ini sebagai "sebagian besar baik" tetapi mengatakan studi ini memiliki keterbatasan. Sulit untuk menentukan bagaimana dan mengapa kematian akibat overdosis terjadi, terutama jika tidak ada saksi yang hadir.

"Penyuntikan mungkin lebih sering dilaporkan karena bekas suntikan pada tubuh; untuk mendeteksi cara penggunaan narkoba dengan membakar dan merokoknya, mereka kemungkinan besar perlu menemukan pipa atau kertas timah di tempat kejadian dan memutuskan apakah akan mencatatnya," katanya.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU