> >

Media Asing Soroti Pemilu Indonesia: Pemilu Satu Hari Terbesar di Dunia

Kompas dunia | 14 Februari 2024, 16:06 WIB
Seorang pemilih menunjukkan bekas tinta di jari sekaligus tanda mata bertema Hari Valentine di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (14/2). (Sumber: Achmad Ibrahim/Associated Press)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Media-media mancanegara turut menyoroti proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia yang berlangsung hari ini, Rabu (14/2/2024). Pemilu Indonesia disebut sebagai pemilu satu hari terbesar di dunia.

Pemilihan presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) diselenggarakan secara langsung antara pukul 07.00 hingga 13.00.

Media yang berbasis di Hong Kong, South China Morning Post (SCMP) menuliskan bahwa pemilu Indonesia adalah pemilu satu hari terbesar di dunia, dengan 204 juta pemilih yang menentukan penerus Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Quick Count Litbang Kompas Data Masuk 47,35%: Anies 22,61%, Prabowo 60,06%, Ganjar 17,33%

SCMP pun menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kontroversi masa jabatan terakhir Jokowi. Media ini menyinggung diloloskannya anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres melalui Mahkamah Konstitusi (MK). Gibran pun mendampingi Prabowo Subianto yang menjadi capres..

"Kekhawatiran muncul tentang pengaruhnya (Jokowi) yang menginfiltrasi institusi-institusi negara. Pada Oktober, anak laki-laki Widodo yang berusia 36 tahun, Gibran Rakabuming Raka, diizinkan maju sebagai kandidat wakil presidet, kendati batas usia minimum 40 (tahun), menyusul sebuah putusan Mahkamah Konstitusi," demikian tulis SCMP.

"Putusan ini dipimpin oleh hakim (konstitusi) teratas sekaligus ipar Widodo, Anwar Usman, memicu protes dari aktivis-aktivis prodemokrasi, akademisi, dan kelompok-kelompok mahasiswa. Pengkritiknya semakin vokal soal manuver politis (Jokowi) yang terlihat sebagai upaya memperluas pengaruhnya dalam politik Indonesia bahkan setelah masa jabatannya berakhir."

Sementara itu, kantor berita Associated Press menyoroti proyek-proyek ambisius warisan pemerintahan Jokowi, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang disebut memakan biaya hingga melebihi 30 juta dolar AS.

Pemilu Indonesia pun disebut menjadi perhatian besar dua kekuatan geopolitik dunia, Amerika Serikat (AS) dan China.

"Pemilihan ini juga menjadi pertaruhan besar bagi Amerika Serikat dan China, karena Indonesia memiliki pasar domestik yang besar, sumber daya alam seperti nikel dan minyak sawit, serta pengaruh diplomatis terhadap tetangga-tetangga di Asia Tenggara," demikian tulis Associated Press.

Para pemilih muda pun menyampaikan harapan bahwa pemimpin selanjutnya akan membantu mereka meraih kesejahteraan di sebuah negara dengan sepersepukuh penduduk di bawah garis kemiskinan.

"Saya harap Indonesia akan maju lebih baik dan bahwa saya tidak memilih orang yang salah," kata Indra Nurohim, siswa SMA yang menjadi pemilih pertama pada 2024.

"Saya harap kami akan memiliki pemerintah yang lebih baik," lanjutnya.

Baca Juga: Doa Gus Mus: Semoga Jangan Diberi Penguasa yang Tidak Takut pada Tuhan dan Tidak Punya Belas Kasihan

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU