> >

Presiden Hungaria Mundur, Merasa Bersalah Ampuni Pria yang Tutupi Skandal Pelecehan Seksual Anak

Kompas dunia | 11 Februari 2024, 16:37 WIB
Presiden Hungaria Katalin Novak. Novak mundur dari jabatannya usai mengampuni pria yang tutupi skandal pelecehan seksual anak. (Sumber: Gian Ehrenzeller/Keystone Via AP)

BUDAPEST, KOMPAS.TV - Presiden Hungaria Katalin Novak mundur dari jabatannya usai ampuni pria yang tutupi skandal pelecehan seksual anak.

Novak pada pekan lalu dilaporkan telah mengampuni seorang pria yang dipenjara setelah memaksa anak-anak mencabut tuduhan pelecehan seksual terhadap direktur panti asuhan milik negara.

Akibat pengampunan tersebut, demonstrasi yang memaksanya mundur pun meningkat di Hungaria.

Dikutip dari BBC, Novak mengungkapkan, pengunduran dirinya pada Sabtu (10/2/2024), lewar siaran langsung di TV.

Novak meminta maaf dan mengaku telah membuat kesalahan dalam pernyataan pengunduran dirinya.

Ia meminta maaf kepada para korban, yang mungkin merasa ia tak bediri di belakang mereka.

“Saya membuat kesalahan, karena pengampunan dan kurangnya penalaran kondusif sehingga memicu keraguan terhadap nol toleransi yang berlaku pada pedofilia,” katanya.

Selain Novak, mantan Menteri Kehakiman Judit Varga yang menyetujui pengampunan juga mengundurkan diri dari jabatan barunya, yang memimpin kampanye pemilihan Eropa bagi partai Perdana Menteri Viktor Orban, Partai Fidesz.

Kontroversi yang berujung pengunduran diri Novak ini terjadi setelah sang presiden mengampuni 25 orang pada April tahun lalu.

Pengampunan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Paus Fransiskus ke Hungaria.

Namun, media Hungaria baru mempublikasikan pengampunan tersebut pada tahun lalu.

Pada daftar orang-orang yang diampuni ada nama Wakil Direktur Panti Asuhan di Budapest,# yang dipenjara tiga tahun setelah memaksa anak-anak mencabut klaim pelecehan seksual terhadap direktur lembaga itu.

Direktur panti asuhan tersebut dipenjara selama delapan tahun karena melecehkan anak-anak di fasilitas milik pemerintah.

Novak merupakan figure popular di Partai Fidesz dan seorang politisi perempuan yang sangat jarang di negara yang didominasi pria itu.

Ia merupakan sekutu kunci dari Orban, dan merupakan presiden Hungaria perempuan pertama pada 2022.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : BBC


TERBARU