> >

PBB Ungkap Israel Memblokir 51 dari 61 Pengiriman Bantuan ke Gaza Utara Selama Januari

Kompas dunia | 6 Februari 2024, 07:36 WIB
Israel bulan Januari memblokir dan menolak akses untuk lebih dari setengah dari seluruh pengiriman bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk Gaza Utara, seperti diumumkan PBB hari Senin, (5/2/2024). (Sumber: Anadolu)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Israel bulan Januari memblokir dan menolak akses untuk lebih dari setengah dari seluruh pengiriman bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk Gaza Utara, seperti diumumkan PBB hari Senin, (5/2/2024).

"Bulan Januari secara keseluruhan, hanya 10 dari 61 misi bantuan kemanusiaan untuk utara Wadi Gaza yang difasilitasi oleh otoritas Israel," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan di markas PBB di New York, merujuk pada garis demarkasi yang membagi wilayah utara dari selatan.

Dari 51 pengiriman sisanya, dua diizinkan masuk secara parsial, 34 ditolak akses sama sekali, dan enam lainnya ditunda oleh kelompok bantuan "karena masalah operasional internal," kata Dujarric seperti laporan Anadolu, Senin, (5/2/2024). Belum jelas apa yang terjadi pada pengiriman lainnya.

Sebagian besar misi bantuan yang diizinkan masuk berisi dukungan makanan untuk daerah yang terkepung. Misi yang bertujuan mendukung rumah sakit, fasilitas sanitasi air, dan layanan kebersihan lainnya di utara Gaza "sebagian besar tetap ditolak," kata Dujarric.

Hanya 13 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih beroperasi, dan yang beroperasi melakukannya secara parsial, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Dujarric mengatakan Sigrid Kaag, koordinator kemanusiaan PBB untuk Gaza, membahas pembentukan "kemungkinan koridor maritim ke Gaza" selama pertemuan yang baru saja berakhir di administrasi Siprus Yunani. Tidak ada rincian tambahan yang tersedia secara langsung.

Selain itu, kelompok pemukim Yahudi ekstrem di Israel terus memblokir bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Jalur Gaza pada hari Senin, (5/2/2024).

Baca Juga: Warga Israel yang Keluarganya Disandera Hamas Halangi Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza

Pemukim Yahudi ekstremis di Israel terus menghalangi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza pada hari Senin, (5/2/2024). (Sumber: Anadolu)

Kelompok pemukim tersebut berkumpul di dekat Pelabuhan Ashdod, sekitar 38 kilometer di sebelah utara Jalur Gaza.

Sementara polisi Israel berdiri diam, para pemukim menghentikan truk-truk yang berangkat dari pelabuhan, memeriksa dokumen-dokumen dan menginspeksi muatan untuk menentukan isi dan tujuannya.

Salah satu pemukim, seorang penduduk Yahudi Yerusalem, mengatakan ia datang dengan keluarganya untuk menghentikan truk-truk yang memasok oksigen ke kelompok perlawanan Palestina, Hamas, di Gaza.

"Gaza adalah negara. Itu tanah, itu sebuah negara. Semua orang Gaza, menurut kami, adalah teroris," kata pemukim tersebut, Sharon, yang enggan memberikan nama belakang.

Setidaknya 27.478 warga Palestina tewas dan 66.835 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza hari Senin, (5/2/2024).

"Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan," demikian pernyataan kementerian tersebut.

Menurut pernyataan tersebut, setidaknya 113 orang tewas dan 205 lainnya terluka dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir saja, "Banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalan, dan penyelamat tidak dapat mencapainya," ujar pernyataan tersebut.

Israel meluncurkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang, menurut Tel Aviv, menewaskan hampir 1.200 orang.

Serangan Israel tersebut membuat 85% dari penduduk Gaza mengungsi secara internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut, sementara 60% infrastruktur enklave tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU