Iran Ejek Serangan Balasan AS ke Irak dan Suriah sebagai Kesalahan Strategis: Tak Hasilkan Apa pun
Kompas dunia | 4 Februari 2024, 08:54 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Iran ejek serangan Amerika Serikat (AS) ke Irak dan Suriah yang menargetkan 85 tempat sebagai kesalahan strategis.
AS melakukan serangan ke lokasi yang digunakan milisi yang didukung Iran dan Garda Revolusi Iran di Irak dan Suriah di Irak dan Suriah, Jumat (2/2/2024).
Serangan itu merupakan balasan atas serangan drone ke markas militer AS di Yordania yang membunuh tiga tentara AS.
Baca Juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Kian Terpuruk, Ia dan Istrinya Dipenjara 7 Tahun karena Pernikahan Ilegal
Gedung Putih menyalahkan kelompok milisi yang didukung Iran atas serangan drone itu.
Kementerian Luar Negeri Iran pun bereaksi atas serangan yang dilakukan AS tersebut.
Seperti dikutip dari BBC, Minggu (4/2/2024), mereka mengatakan serangan ke Irak dan Suriah, tak akan memberikan hasil selain hanya meningkatkan tensi dan instabilitas di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Irak mengatakan serangan balasan AS hanya akan memberikan konsekuensi menghancurkan di wilayah tersebut.
Menurut pejabat Irak, serangan balasan AS membuat setidaknya 16 orang, termasuk warga sipil, terbunuh.
Juru Bicara Perdana Menteri Irak mengatakan serangan itu adalah pelanggaran kedaulatan negaranya.
Hal itu bisa memberikan dampak keamanan dan stabilitas bagi Irak dan wilayahnya.
Sedangkan Suriah menegaskan, penjajahan AS di wilayah Suriah tak bisa dilanjutkan.
Menurut pernyataan militer AS, mereka menyerang fasilitas pasukan Quds dari Garda Revolusi Iran dan milisi terkait negeri para mullah itu di Irak dan Suriah.
Baca Juga: AS Serang Fasilitas Militer Iran di Irak dan Suriah, Hantam 85 Target di 7 Lokasi
Sejumlah pesawat AS terlibat, termasuk pesawat pengebom jarak jauh yang terbang dari AS.
Tujuh lokasi jadi sasaran, empat di Suriah dan tiga di Irak, dengan lebih dari 85 target berhasil dihancurkan.
Sementara, tidak ada satu serangan pun dilakukan ke wilayah Iran.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : BBC