Korban Serangan Israel di Gaza Tembus 27.000 Jiwa, 66.000 Terluka, 8.000 Lebih Hilang
Kompas dunia | 1 Februari 2024, 22:15 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Korban serangan Israel ke Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu telah melebihi 27.000 jiwa. Menurut pengumuman terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Kamis (1/2/2024), serangan Israel telah merenggut 27.019 selama empat bulan belakangan.
Lebih dari setengah korban terbunuh serangan Israel adalah anak-anak dan perempuan, yakni lebih dari 10.000 anak-anak dan 7.000 perempuan. Lebih dari 8.000 orang juga masih dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Sebanyak 66.139 orang mengalami luka-luka akibat serangan Israel. Banyaknya korban luka beriringan dengan sistem kesehatan di Gaza yang hampir kolaps karena kekurangan obat-obatan dan sumber daya listrik.
Baca Juga: Wasekjen PBB Ngamuk Dana Bantuan UNRWA Dihentikan, Serukan Agar Segera Dicabut
Pasukan Israel terus menyerang berbagai titik di Gaza sehingga korban kemungkinan bertambah. Terkini, pasukan Israel menyerbu sebuah kamp pengungsian di Khan Yunis.
Setelah pasukan Israel meninggalkan kamp tersebut, warga dan paramedis yang datang ke lokasi kejadian mengevakuasi 14 jenazah. Belasan jenazah itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Nasser untuk persiapan penguburan.
Pasukan Israel juga menyerbu markas Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Kamis (1/2) untuk yang ketiga kalinya. Pada Rabu (31/1)l, PRCS menyatakan bahwa 12 orang ditembak mati pasukan Israel di lokasi tersebut.
Di tempat terpisah, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Amal di Khan Yunis. Setidaknya 10 orang dilaporkan dalam kondisi kritis usai serangan ini.
"Beberapa jam belakangan, militer Israel memfokuskan operasi di Khan Yunis, khususnya di sekitar rumah sakit, yang mana telah dikepung. Israel mengeklaim fasilitas-fasilitas medis digunakan Hamas sebagai markas perlawanan bawah tanah," demikian laporan jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmud di Rafah, selatan Gaza.
Di lain sisi, warga Palestina yang selamat dari pengeboman Israel dan mengungsi ke Rumah Sakit Nasser terancam kelaparan. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan lebih dari 30.000 pengungsi dalam kondisi tanpa makanan dan air di tempat itu.
Baca Juga: Prabowo Sebut Perang Gaza Terjadi karena Dua Bangsa Berebut Tanah: The Only Real Wealth is Land
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Al Jazeera