> >

Mesin Cuci Bantu Ungkap Misteri Suami Bunuh Istri di India

Kompas dunia | 30 Januari 2024, 22:34 WIB
Seorang istri yang bekerja sebagai pejabat publik magistrate sub-divisi (SDM) dibunuh oleh suaminya sendiri karena ia tidak mencantumkannya sebagai calon dalam catatan layanan, polis asuransi, dan rekening banknya. (Sumber: India Times)

JABALPUR, KOMPAS.TV - Seorang istri yang bekerja sebagai pejabat publik magistrate sub-divisi (SDM) dibunuh oleh suaminya sendiri karena ia tidak mencantumkannya sebagai calon dalam catatan layanan, polis asuransi, dan rekening banknya.

Korban diketahui Nisha Napit, berusia 50 tahun, adalah SDM di Shahpura, sekitar 55km dari Jaipur dan 400km di timur Bhopal.

Polisi di distrik Dindori, mengungkapkan, awalnya sang suami yang bernama Manish Sharma, 45, mencoba mengelabui penyelidikan dengan mengeklaim bahwa ia menemukan istrinya tidak sadarkan diri setelah kembali dari jalan pagi.

Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan forensik dan autopsi, kebohongannya pun terbongkar.

Setelah cukup bukti, Sharma pun ditangkap pada hari Senin (29/1/2024) dengan tuduha  melakukan pembunuhan. 

Pasangan tersebut diketahui berkenalan di situs perjodohan dan menikah pada bulan Oktober 2020.

Nisha baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-50 sebulan yang lalu.

Pembunuhan ini terungkap saat Sharma membawa Nisha ke pusat kesehatan komunitas Shahpura sekitar pukul 16.00, pada Minggu (28/1/2024) karena ia khawatir istrinya belum bergerak sepanjang hari.

Dokter kemudian memeriksanya dan menemukan bahwa ia telah meninggal beberapa jam sebelumnya. Dokter kemudian memberi tahu polisi bahwa ada darah di hidung Nisha.

"Dalam upaya untuk menyesatkan polisi, terdakwa membuat cerita bahwa istrinya melakukan puasa pada hari Sabtu dan hanya makan jambu," kata SP Dindori, Akhil Patel, dikutip dari India Times.

Baca Juga: BJP Menang di 3 Negara Bagian India, PM Narendra Modi Yakin dengan Kekuatan Partainya

"Dia mengatakan bahwa korban mulai muntah pada malam hari, dan bahwa korban masih tidur sampai pukul 10 pagi keesokan harinya jadi dia pergi berjalan-jalan. Ketika dia tidak bangun sampai pukul 2 siang, dia memanggil sopirnya dan membawanya ke rumah sakit. Itu yang dia klaim."

Polisi dengan cepat menemukan bahwa ada rentang waktu yang tidak cocok dari pengakuan Sharma.

Polisi lantas memasang garis polisi di rumah mereka dan memanggil penyelidik forensik guna memeriksa setiap sudut dan mengambil sampel untuk uji laboratorium.

Polisi mewawancarai anggota keluarga dan teman-teman pasangan itu dan menemukan bahwa Sharma sering bertengkar dengan istrinya karena tidak mencantumkannya sebagai calon dalam catatan layanan, polis asuransi, dan rekening bank.

Pada hari Senin kemarin, laporan otopsi awal mengatakan bahwa Nisha telah dicekik dengan bantal sekitar pukul 4 pagi pada hari Minggu.

Polisi lalu menemukan bukti yang lebih kuat pembunuhan yang dilakukan Sharma terhadap istrinya di sebuah mesin cuci.

Patel mengungkapkan, pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan mencuci sprei yang berlumuran darah dan pakaian yang dikenakan Nisha dan dirinya saat pembunuhan terjadi. Sprei dan pakaian-pakaian itu kemudian ditemukan masih berada di dalam mesin cuci.

Saat diinterogasi dan diperlihatkan bukti-bukti yang ditemukan, Sharma akhirnya mengakui kejahatan yang ia lakukan tersebut.

Kakak perempuan Nisha, Namita Napit, mengatakan kepada media bahwa Sharma merupakan pengangguran dan sering meminta uang kepada Nisha.

Namita menambahkan, ketika Nisha ditugaskan di distrik Mandla, ia telah membuat laporan polisi terhadap suaminya itu. Tetapi masalah tersebut selesai secara damai melalui intervensi pejabat polisi senior. 

Baca Juga: 17 Hari Terjebak di Reruntuhan Terowongan Jalan Himalaya, 41 Pekerja India Berhasil Diselamatkan

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : India Times


TERBARU