Lindungi Kesehatan Anak, Inggris Larang Penjualan Vape Sekali Pakai
Kompas dunia | 30 Januari 2024, 14:28 WIB"Anak-anak seharusnya tidak menggunakan vaping, kita tak ingin mereka kecanduan, kita masih belum memahami sepenuhnya dampak kesehatan jangka panjangnya," ujarnya.
Alternatif penggunaan vape seperti kantong nikotin - kantong kecil berwarna putih yang ditempatkan di antara bibir dan gusi - juga akan dilarang bagi anak-anak.
Meski mengandung nikotin, kantong tersebut tidak mengandung tembakau sehingga masih bebas dijual secara legal kepada mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Atas larangan vape sekali pakai ini, pemerintah Skotlandia dan Wales akan memperkenalkan larangan melalui legislasi di parlemen mereka sendiri atau dengan mendukung langkah-langkah di seluruh Inggris Raya.
Sementara Irlandia Utara mengatakan bahwa mereka memiliki "tujuan strategis jangka panjang" untuk bebas dari tembakau dan akan menyiapkan persiapan agar menteri yang baru bisa menentukan keputusan tentang larangan tersebut.
Sebelum Inggris, sejumlah negara sudah lebih dulu melarang vape sekali pakai seperti Australia, Prancis, Jerman, dan Selandia Baru, meskipun hanya Selandia Baru yang sejauh ini menerapkannya.
Beberapa pihak berpendapat bahwa rencana Inggris ini masih belum cukup untuk menurunkan pengguna vape atau rokok elektrik.
Pemerintah Inggris pun didesak untuk membebankan pajak pada vape, sama dengan yang diterapkan terhadap produk tembakau. Atau mengikuti langkah Australia yang hanya membuat vape bisa dibeli asalkan dengan resep dokter.
Baca Juga: Masker, Tarif LRT dan MRT, hingga Vape Jadi Acuan BPS Menghitung Inflasi Mulai 2024
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu/BBC