Cara Netanyahu Protes ke Pengadilan Internasional PBB, Sebut Hamas Nazi Baru dan Pegang Buku Hitler
Kompas dunia | 29 Januari 2024, 11:02 WIBTEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyhu protes atas perintah Pengadilan Internasional PBB (ICJ) atas klaim genosida di Gaza yang diajukan Afrika Selatan.
Ia melakukan protes tersebut dengan memegang buku Adolf Hitler Mein Kampf, dan menyebut Hamas sebagai Nazi Baru.
Netanyahu juga menyerang perintah Pengadilan Internasional PBB sebagai sesuatu yang menggelikan.
Baca Juga: Israel Tarik Mundur Dua Brigade Cadangan dari Jalur Gaza
Sebelumnya Pengadilan Internasional PBB pada Jumat (26/1/2023) memerintahkan Israel untuk mencegah tindakan genosida ke warga Palestina.
Mereka juga memerintahkan Israel untuk lebih banyak membantu warga sipil Palestina di Gaza.
Namun, Pengadilan Internasional PBB tak menyerukan agar gencatan senjata dilakukan.
Perintah tersebut menimbulkan kemarahan dari Netanyahu.
“Kesediaan The Hague untuk membahas klaim ini sangat konyol, kata Netanyahu, Sabtu (27/1/2024) malam dikutip dari The Jerusalem Post.
“Fakta bahwa hal itu tak diabaikan, membuktikan bahwa banyak orang di dunia tidak belajar apa pun dari Holocaust,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia memperlihatkan buku Mein Kampf yang disebutnya ditemukan di rumah warga sipil Palestina di Gasza.
“Saya memiliki buku Hitler dalam bahasa Arab, ‘Mein Kampf’, ditemukan oleh prajurit kami di rumah warga sipil di Gaza. Mereka menemukan tulisan panjang anti-semit dan Nazi di sana. Ini bagaimana mereka mengedukasi anak mereka,” ujarnya.
Ia menuduh Hamas tak hanya mengajari anak-anak untuk melakukan aksi teror, tetapi juga menghancurkan Israel dan seluruh orang Yahudi.
“Tak ada absurditas yang lebih besar dari kejadian kematin, pada malam Hari Holocaut Internasional, ada orang-orang yang datang ke Den Haag untuk menuduh kita melakukan tuduhan genodisa yang salah dan keterlaluan,” ujarnya.
“Atas nama siapa mereka datang? Atas nama Hamas, atas nama Nazi baru, yang datang melakukan genosida terhadap kami,” ucapnya.
Baca Juga: Sekjen PBB Minta Barat Tak Hentikan Pendanaan UNRWA, Organisasi Utama untuk Pengungsi Palestina
Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober dilaporkan telah membunuh 1.200 orang dan menyandera 253 orang.
Namun, dengan dalih menghancurkan Hamas, Israel melakukan serangan balasan yang hingga kini dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan lebih dari 26.000 orang, dan sebagian besar perempuan serta anak-anak.
Netanyahu sendiri berjanji akan terus menggempur Gaza hingga Hamas berhasil dikalahkan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Jerusalem Post