> >

Houthi Klaim Lakukan Serangan ke Kapal Tanker Inggris, London Mengaku Berhak Membalas

Kompas dunia | 27 Januari 2024, 09:51 WIB
Personil Houthi berbaris dalam unjuk rasa dukungan untuk Palestina di Jalur Gaza dan menentang serangan AS di Yaman di luar Sanaa pada Senin, 22 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)

SANAA, KOMPAS.TV - Houthi mengeklaim lakukan serangan ke kapal tanker Inggris, yang direspons London akan adanya pembalasan.

Kelompok Houthi Yaman mengeklaim bahwa angkatan laut mereka telah melakukan operasi yang menargetkan kapal tanker Inggris Marlin Luanda di Teluk Aden.

Data pelayaran mengungkapkan kapal tersebut berlayar dengan bendera Kepulauan Marshall.

Baca Juga: Reaksi Palestina atas Perintah Pengadilan Internasional PBB ke Israel: Akhir Era Impunitas Israel

“Kami menggunakan rudal angkatan laut yang tepat, serangan tersebut mengenai langsung,” ujar Juru Bicara Militer Houthi Yahya Sarea dikutip dari The Guardian, Jumat (26/1/2024).

Perusahaan Trafigura mengungkapkan kapal tanker itu beroperasi di bawah mereka.

Perusahaan dengan kantor di Inggris itu mengungkapkan peralatan pemadaman api di atas kapal telah dikontrol untuk mengerahkan api.

Selain itu keselamatan kru adalah prioritas yang diutamakan.

Pemerintah Inggris menegaskan berhak membalas, dan merespons atas serangan Houthi.

“Kami menyadari laporan bahwa M/V Marlin Luanda, kapal tanker berbendera Kepulauan Marshall, telah mengalami kerusakan akibat serangan di Teluk Aden. Laporan terkini menunjukkan tidak ada koban jiwa, dan kapal koalisi di dekatnya berada di lokasi jalan,” ujar Juru Bicara Pemerintah Inggris.

“Kami sudah jelas bahwa serangan apa pun terhadap pelayaran komersial sama sekali tak dapat diterima dan Inggris serta sekutu kami berhak merespons dengan tepat,” ujarnya.

Houthi dilaporkan telah melancarkan serangan ke kapal di Laut Merah sejak November lalu.

Serangan itu dilakukan terkait perang Israel dengan Hamas di Gaza.

Houthi kerap menyerang kapal-kapal yang menurut mereka terafiliasi dengan Israel.

Baca Juga: Afrika Selatan Puas Perintah Pengadilan Internasional PBB ke Israel: Mandela Pasti Tersenyum

Serangan-serangan itu diyakini membahayakan rute pelayaran yang menjadi kunci perdagangan global.

Inggris dan sekutunya Amerika Serikat (AS) beberapa kali telah melakukan serangan udara yang menargetkan milis yang mendapatkan dukungan dari Iran tersebut.

Namun, serangan-serangan itu disebut hanya memberikan sedikit dampak atas aksi Houthi.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Guardian


TERBARU