Laut Merah Memanas, Qatar Kirim Gas Alam Cair Lewat Jalur yang Berbeda
Kompas dunia | 24 Januari 2024, 22:55 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Qatar, salah satu pengekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) terbesar di dunia, Rabu (24/1/2024), mengatakan pengiriman barangnya terpengaruh situasi di Laut Merah yang memanas.
Pernyataan QatarEnergy itu muncul setelah sebuah ledakan terjadi di dekat sebuah kapal berbendera Amerika Serikat (AS) yang sedang berlayar di selat yang penting di dekat Yaman pada Rabu, meskipun tidak ada kerusakan atau luka yang dilaporkan, seperti dilaporkan militer Inggris.
Tidak ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi kecurigaan segera tertuju kepada Houthi.
Kapal-kapal yang membawa gas alam cair dari Qatar sebelumnya telah mengalami penundaan sebelum melintasi Teluk Aden dan Laut Merah.
Inilah tempat di mana serangan-serangan yang dilancarkan Houthi menyebabkan gangguan di jalur pelayaran kunci bagi Asia dan Timur Tengah untuk mengirimkan kargo dan energi ke Eropa.
Houthi yang melancarkan serangan terhadap kapal-kapal sejak November sebagai respons atas serangan Israel ke Jalur Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, belum menyatakan bertanggung jawab atas insiden pada Rabu tersebut.
Houthi sebelumnya mengancam akan terus melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang dinilai berkaitan dengan Israel, hingga serangan Israel ke Gaza dihentikan dan bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke wilayah Palestina tersebut.
Baca Juga: AS dan Inggris Bombardir Sejumlah Lokasi Houthi di Yaman, Klaim demi Lindungi Kepentingan Ekonomi
Qatar yang berperan sebagai mediator kunci antara Hamas dan Israel, belum melihat kapal-kapalnya diserang.
Perusahaan milik pemerintah Qatar, QatarEnergy, mengatakan "produksi kami terus berlanjut tanpa hambatan, dan komitmen kami untuk menjamin pasokan LNG yang handal kepada pelanggan kami tetap teguh."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press