> >

Israel Ingin Hilangkan Palestina dari Peta Dunia, Indonesia Desak DK PBB Lakukan 3 Hal Ini

Kompas dunia | 24 Januari 2024, 11:14 WIB
Peta Palestina. Presiden Israel Isaac Herzog bergabung dengan para pejabat tinggi Israel yang menentang solusi dua negara pasca perang di Gaza, hari Kamis, (14/12/2023), Isaac Herzog mengatakan sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk membahas pembentukan negara Palestina merdeka ketika luka Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober masih sangat terasa. (Sumber: AP Graphics / Kompas TV)

"Yang paling penting, ini akan menyediakan ruang untuk mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza, memulai upaya rekonstruksi pasca-konflik, dan proses solusi dua negara."

"Di saat yang sama, penting untuk terus mendukung upaya Senior Humanitarian and Reconstruction Coordinator untuk membuka jalan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza."

"Kedua, Palestina harus segera diterima sebagai anggota penuh PBB. Ini penting agar dapat segera dimulai proses yang adil dan seimbang untuk mewujudkan solusi dua negara serta mencegah kekejaman lebih jauh oleh Israel."

"Ketiga, menghentikan pasokan senjata ke Israel. Setiap senjata yang dikirim ke Israel dapat digunakan untuk membunuh rakyat sipil yang tidak bersalah," papar Retno.

Seperti diketahui, Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober, yang diklaim oleh Tel Aviv telah menewaskan 1.200 orang.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, setidaknya 25.490 warga Palestina tewas sejak serangan tersebut dimulai di mana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta 63.354 orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga: Israel Usulkan Jeda Pertempuran 2 Bulan dan Pertukaran Tahanan kepada Hamas

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU