Rusia Klaim Serang Fasilitas Militer dan Tentara Bayaran, Ukraina Sebut 4 Warga Sipil Tewas
Kompas dunia | 24 Januari 2024, 02:10 WIB"Ada orang yang tertimbun di bawah reruntuhan," ujarnya di Telegram.
Polisi mengatakan sebuah pipa gas terbakar akibat serangan tersebut, dan anak-anak termasuk di antara beberapa orang yang terluka.
Menurut kantor berita Ukrinform, setidaknya delapan ledakan terjadi di Kharkiv.
Sementara Wali Kota Kiev Vitali Klitschko melalui Telegram mengatakan tujuh orang terluka di distrik Solomianskyi dan Sviatoshynskyi dan beberapa apartemen terbakar dalam serangan tersebut.
Sistem pertahanan udara berhasil menangkal serangan rudal Rusia, kata Serhiy Popko, kepala administrasi militer di Kiev dan rekan sejawatnya di wilayah sekitarnya, di aplikasi Telegram.
Sebuah bangunan non-residensial di distrik Pechersk, Kiev, mengalami kerusakan, kata seorang pejabat. Popko mengatakan beberapa mobil terbakar di Sviatoshyn, di sebelah barat pusat ibu kota.
"Ledakan keras, rumah kami berguncang," kata anggota parlemen Iryna Geraschenko di Telegram.
Baca Juga: Zelenksyy Bakal Beri Kewarganegaraan Ukraina untuk Orang Asing yang Bantu Perang Lawan Rusia
Pejabat Ukraina sebelumnya mengatakan Rusia melepaskan serangan udara massal ke Ukraina pada Selasa, dan menewaskan setidaknya empat orang dan melukai lebih dari 60 orang lainnya.
Mereka mengatakan serangan rudal pada pagi hari tersebut sebagian besar ditargetkan pada dua kota terbesar negara itu, Kiev dan Kharkiv.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa, menyatakan serangan rudal Rusia terhadap fasilitas militer Ukraina di Kiev dan Kharkiv tidak bisa dianggap sebagai respons atas serangan mematikan militer Ukraina terhadap warga sipil di Donetsk.
"Kami melanjutkan operasi militer khusus kami; berbeda dengan rezim Kiev, pasukan kami tidak menargetkan fasilitas sosial, area hunian, dan warga sipil," kata Peskov.
Menurutnya, inilah yang dengan jelas membedakan antara pasukan Rusia dan Kiev.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Anadolu/TASS/The Straits Times