Geger di Chicago, 8 Orang Ditembak Mati di Lokasi Berbeda, Tersangka Tewas saat Baku Tembak di Texas
Kompas dunia | 23 Januari 2024, 13:01 WIBCHICAGO, KOMPAS.TV - Suasana damai di pinggiran Chicago tiba-tiba terguncang saat seorang bersenjata merenggut nyawa delapan orang di tiga lokasi berbeda. Hari Selasa (23/1/2023), otoritas mengungkapkan bahwa tersangka, Romeo Nance berusia 23 tahun, tewas mengakhiri hidupnya saat dicegat aparat keamanan Texas.
Motif di balik pembunuhan tersebut masih belum diketahui, namun polisi Will County dan Kota Joliet menegaskan tersangka mengenal para korban, seperti laporan Associated Press, Selasa (23/1).
Kabar terbaru dari kepolisian menyebut, sekitar pukul 8:30 malam waktu setempat, Nance telah ditemukan oleh petugas berwenang di dekat Natalia, Texas. Pada saat itu diyakini Nance mengakhiri hidupnya sendiri dengan menggunakan pistol setelah terlibat dalam konfrontasi dengan petugas penegak hukum Texas.
Identifikasi korban dan cara kematian akan ditentukan oleh Kantor Koroner Will County. Ini tetap menjadi penyelidikan aktif. Informasi lebih lanjut akan disampaikan begitu tersedia, kata kepolisian Joliet.
Kegawatan situasi sempat memicu keterlibatan tim pemburu buronan FBI yang bergabung dengan kepolisian setempat dalam perburuan besar-besaran mengejar tersangka, demikian yang diungkapkan Kepala Polisi Joliet, William Evans.
Korban ditemukan hari Minggu dan Senin di tiga lokasi terpisah, beberapa jam setelah memberikan peringatan melalui media sosial bahwa tersangka perlu dianggap "bersenjata dan berbahaya", kata kepala polisi Joliet, William Evans.
Salah seorang korban ditemukan hari Minggu di sebuah rumah di Will County. Tujuh orang lainnya ditemukan hari Senin di dua rumah di Joliet, yang terletak sekitar 9,6 kilometer sebelah barat laut dari lokasi pertama kali polisi menemukannya.
Aparat keamanan Joliet meyakini penembakan lain di Joliet yang melukai seorang pria pada hari Minggu terkait dengan serangkaian kejadian kekerasan ini, meskipun mereka masih enggan membahas bukti yang mereka miliki.
Baca Juga: Ini Sosok Pelaku Penembakan Massal di Praha yang Tewaskan 14 Orang, Mahasiswa Peraih Penghargaan
"Sebagai seorang polisi selama 29 tahun, ini mungkin adegan kejahatan terburuk yang pernah saya alami," ungkap Evans dalam konferensi pers di luar tempat kejadian perkara di Joliet hari Senin sore.
Deputi Polisi Will County, Dan Jungles, menyampaikan dalam konferensi pers bahwa para deputi telah melakukan pengawasan terhadap salah satu rumah sejak Minggu sore, bersiap jika tersangka dalam penembakan fatal pertama yang mereka temukan kembali ke lokasi tersebut.
Ketika tidak ada yang muncul, akhirnya para deputi mendatangi pintu salah satu rumah. Tidak ada yang menjawab, mereka memutuskan menyeberang jalan ke rumah lain yang mereka ketahui terkait dengan rumah pertama, dan di sana mereka menemukan korban pertama. Jungles tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Jungles mengungkapkan saat ini belum ada indikasi berapa lama orang-orang di dalam rumah tersebut telah meninggal dunia. Dia mengatakan bahwa autopsi masih belum dilakukan.
Evans menyatakan para korban yang ditemukan pada hari Senin di kedua rumah tersebut adalah anggota keluarga. Menanggapi pertanyaan apakah para korban adalah anggota keluarga tersangka, Jungles menyatakan dia tidak bisa memberikan komentar, kecuali menyebutkan tersangka mengenal mereka.
Teresa Smart tinggal sekitar satu blok dari tempat tujuh korban ditemukan dan mengaku khawatir dia dan keluarganya tidak akan bisa tidur pada Senin malam.
"Ini terlalu dekat dengan rumah," katanya, sambil menambahkan mobil polisi memblokir jalan-jalan di seluruh lingkungan.
"Saya terus melihat keluar jendela dan memeriksa pintu-pintu saya," ujarnya. "Ini sangat menakutkan."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press / Facebook - Joliet Police Department